Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Pertumbuhan Usaha di Sumut Harus Diimbangi Daya Saing

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat pertumbuhan usaha non pertanian di provinsi ini selama 10 tahun tumbuh 11,3% atau mencapai 1.176.300 usaha.
UKM makanan/Ilustrasi-Bisnis.com
UKM makanan/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat pertumbuhan usaha nonpertanian di provinsi ini selama 10 tahun tumbuh 11,3% atau mencapai 1.176.300 usaha. Hasil ini didapatkan dari Sensus Ekonomi 2016. Kendati demikian, BPS Sumut juga menilai pertumbuhan tersebut tak sejalan dengan daya saing.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut Bismark Pardamean menyebutkan pada Sensus Ekonomi 2006, jumlah usaha di luar pertanian hanya mencapai 1.056.500 usaha. Dia merinci, pada sensus tahun ini, dari total usaha, hanya 380.700 usaha yang menempati bangunan khusus sebagai tempat usaha.

"Dengan begitu berarti ada 795.600 usaha yang tidak punya tempat khusus, seperti pedagang keliling, di dalam rumah tinggal, usaha kaki lima, dan sebagainya. Dari hasil ini kami juga melihat tantangan yang dihadapi Sumut cukup besar mengingat 67% usaha tidak punya bangunan khusus. Ini akan berpengaruh ke produktivitas dan daya saing usaha," papar Bismark, Kamis (1/9/2016).

Lebih lanjut, dia merinci, jumlah usaha terbanyak masih berada di Medan yakni 232.800 usaha dengan pertumbuhan 4,8% selama 10 tahun belakangan. Namun, jika dilihat dari laju pertumbuhan, Pakpak Barat tercatat paling tinggi 136,7% yakni dari 1.500 usaha menjadi 3.600 usaha.

Selain itu, pertumbuhan usaha di Samosir juga tercatat cukup besar 50,4% menjadi 11.900 usaha dari 7.900 usaha.

Sementara itu, ada pula daerah yang justru menglami penurunan jumlah usaha, yakni Nias. Jumlahnya justru merosot 26,5% menjadi hanya 5.700 usaha dari 7.800 usaha. Tak hanya Nias, Nias Selatan juga menurun 23,2% menjadi hanya 12.600 usaha, Nias Uatara 25,5% menjadi 25,5% dan Nias Barat 10% menjadi 3.700 usaha.

"Berdasarkan analisis kami, memang pada 2006 banyak bermunculan usaha sementara di Nias. Ini dampak dari pembangunan pasca gempa yang terjadi pada 2005," ucap Bismark.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper