Bisnis.com, MAKASSAR - Industri kecil menengah yang beroperasi di Sulawesi selatan mendapatkan bakal mendapatkan insentif untuk restrukturisasi peralatan dari pemerintah provinsi setempat.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Sulsel Hadi Basalamah mengemukakan insentif tersebut berupa bantuan pengadaan mesin bagi pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) melalui skema kemitraan dengan unit pelaksana teknis milik pemprov.
Kendati demikian, lannutnya, tidak seluruh segmen pelaku IKM bakal disasar karena pengadaan mesin disesuaikan dengan performa produksi mesin yang dihasilkan UPTD Logam Disperindag Sulsel.
"Biayanya lebih rendah dibandingkan dengan produksi swasta, tentu ini diharapkan bisa lebih mendorong penguatan IKM. Bisa dikatakan ini insentif pemprov buat mereka, beban pengadaan alat atau mesin bisa lebih ditekan," katanya, Rabu (24/8/2016).
Hadi menjelaskan untuk tahap awal dari program tersebut akan lebih banyak menyasar IKM yang bergerak pada segmen pengolahan makanan, industri kreatif skala menengah serta beberapa lainnya yang membutuhkan pengadaan alat baru dalam menunjang produktivitas.
Di sisi lain, produksi mesin peralatan yang dilakukan UPTD Logam Disperindag Sulsel juga akan melibatkan sejumlah pihak sehingga lebih menggairahkan roda perekonomian lantaran dibangun melalui skema kemitraan.
Dia menjelaskan untuk tenaga kerja akan memberdayakan lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Sulsel, kemudian Universitas Hasanuddin untuk pengembangan teknologi serta optimalisasi beberapa bengkel las skala kecil dalam menunjang kegiatan produksi peralatan.
"Ada sinergitas nantinya, sehingga semua sektor bisa bergerak, saling melengkapi. Orientasinya pelayanan dan kemitraan sehingga pelaku IKM juga bisa lebih berkembang," paparnya.
Kepala UPTD Logam Disperindag Sulsel, Rosmiati Semmang, memaparkan sejumlah IKM telah melakukan pemesanan peralatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing serta bidang usaha yang dijalankan.
"Pelaku IKM juga dimungkinkan mendesain sendiri mesin peralatan yang mereka butuhkan, sedangkan untuk teknis pembuatannya kami yang lakukan," katanya.
Namun, lanjut Rosmiati, kapasitas produksi mesin peralatan yang terbatas membuat UPTD Logam cenderung masih menerima order dari IKM dalam volume terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
