Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas bisnis sektor jasa di Inggris Raya mencatatkan penurunan pada Juli, menurut data survey PMI terbaru yang diolah HIS Markit dan CIPS.
Indeks aktivitas bisnis (Business Activity Index) drop ke level 47,4 pada Juli dari 52,3 pada bulan sebelumnya. Angka di atas level 50 menunjukkan ekspansi, sedangkan angka di bawah 50 menandakan kontraksi.
Kontraksi tersebut adalah yang pertama sejak Desember 2009.
Data produksi dan bisnis baru turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga setengah tahun dan merupakan laju penurunan tercepat sejak awal 2009.
Group CEO Chartered Institute of Procurement & Supply David Noble mengatakan setelah pertumbuhan selama tiga setengah tahun, sektor jasa kembali berkontraksi akibat dampak buruk Brexit yang menekan pemesanan baru dan produksi keseluruhan yang terakhir terlihat selama periode krisis finansial 2008-2009.
“Terlalu dini untuk mengatakan bahwa survei tersebut akan tetap berada pada wilayah pelemahannya dalam beberapa bulan ke depan dan meninggalkan ketidakpastian substansial terhadap luasnya potensi penurunan. Akan tetapi, penurunan month-on-month pada indeks sektor yang belum pernah terjadi sebelumnya tersebut tanpa diragukan telah meningkatkan kemungkinan meluncurnya Inggris Raya setidaknya menuju resesi yang ringan,” papar Kepala Ekonom Markit Chris Williamson, seperti dikutip dari Markit Economics, Rabu (3/8/2016).
Di sisi lain, tingkat ekspansi ekonomi di wilayah Eropa meningkat pada awal kuartal ketiga tahun ini. Hal tersebut ditunjukkan oleh Indeks Output Composite PMI Eurozone Markit yang naik ke 53,2 pada Juli, melampaui prediksi awal di posisi 52,9.
Kenaikan pada Juli menjadi posisi tertinggi dalam enam bulan terakhir.
Pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh melajunya pertumbuhan produksi di Jerman dengan laju tercepat sepanjang tahun berjalan (year-to-date). Tingkat pertumbuhan di Italia dan Spanyol cenderung moderat, sementara pertumbuhan di Prancis terus bergerak stagnan.