Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah mendorong pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dimaksimalkan karena Jawa Tengah dinilai berhasil mengembangkan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo memaparkan salah satu contoh BUMDes yang patut menjadi contoh di Jateng adalah BUMDes Umbul Ponggok, Klaten, yang hasilnya mencapai miliaran rupiah per tahun.
Sebagian pendapatan BUMDes bisa dimanfaatkan untuk mensubsidi warga desa setempat. Bahkan, katanya, mampu memberikan bantuan bagi keluarga yang memiliki anak berstatus mahasiswa.
“Maunya presiden itu desa bisa dikembangkan dengan mindset korporasi, tapi bukan mengorporasikan desa. Caranya dengan BUMDes ini. Dan untuk segala permasalahan, koordinasinya di masing-masing daerah yang tahu adalah kepala daerahnya, makanya saya minta masukan Gubernur,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (1/8/2016).
Dengan begitu, ujarnya, BUMDes memberikan kontribusi nyata dalam pengentasan kemiskinan. Pihaknya berharap, daerah lain juga terinspirasi untuk memeroleh pendapatan desa melalui pengembangan potensi daerah.
Dia bahkan ingin mengkerjasamakan BUMDes dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ataupun dengan BUMN serta pihak swasta lainnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai rencana yang ingin dilakukan Kemendesa untuk menyinergikan BUMDes dengan BUMN ataupun pihak swasta lain merupakan program yang bagus.
Pihaknya pun menyambut baik jika Jateng dijadikan role model pengembangan BUMDes.
"Saya sangat menerima dan berterima kasih betul jika wilayah kami bisa dijadikan tempat untuk melakukan hal tersebut [pengembangan BUMDes]. Jadi seperti dulu saat koperasi unit desa (KUD) masih aktif, karena sekarang ini BUMDes itu ya sebenarnya sama dengan KUD itu," katanya.