Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIZAL RAMLI: Peningkatan Mina Padi Butuh Rp7 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan dibutuhkan Rp7 triliun untuk peningkatan program mina padi (sawah ikan padi) di mana pemerintah akan mengembangkan 200.000 hektare lahan pertanian pada 2017.
Ketua Wantimpres Sri Adiningsih sedang meninjau lokasi mina padi./slemankab.go.id
Ketua Wantimpres Sri Adiningsih sedang meninjau lokasi mina padi./slemankab.go.id

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan dibutuhkan Rp7 triliun untuk peningkatan program mina padi (sawah ikan padi) di mana pemerintah akan mengembangkan 200.000 hektare lahan pertanian pada 2017.

Pemerintah akan meningkatkan skala pertanian mina padi dalam dua tahap, di mana tahap pertama (Maret 2017) akan dikembangkan 100.000 hektare lahan dan kemudian pada tahap kedua (Oktober 2017) ditingkatkan menjadi 200.000 hektare lahan.

"Untuk 100.000 hektare butuh Rp3,5 triliun. Berarti untuk 200.000 hektare butuh Rp7 triliun," kata Rizal seusai rapat koordinasi tentang mina padi di Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Rizal mengaku telah berkomunikasi dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk pembiayaan program tersebut.

Menurut dia, bantuan dari ADB dibutuhkan karena pemerintah tidak bisa mengandalkan anggaran negara yang kerap kena potongan. "Kalau andalkan 'budget' (anggaran negara), bisa dipotong, kecil-kecil, skalanya tidak akan besar. Jadi pembiayaannya kami akan atur dari ADB. Tahap pertama sekitar 300 juta dolar AS," katanya.

Mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengatakan pemerintah juga akan meminta Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menjadi mitra ADB dalam pembiayaan program tersebut.

Ia berpendapat perbankan yang memiliki unit desa itu pasti akan tertarik dengan bisnis tersebut lantaran bisa jadi "channeling bank". "BRI juga saya kira akan 'chip in' (berbagi biaya) sekitar 100 juta dolar AS," katanya menambahkan.

Rizal meyakini program mina padi yang menguntungkan petani hingga Rp30 juta per hektare dalam 4 bulan itu juga akan sangat menarik secara bisnis bagi perbankan. Pasalnya, dengan modal Rp35 juta per hektare lahan untuk membuat galangan di sawah, keuntungan yang didapat petani bisa mencapai Rp64 juta per hektare dalam empat bulan.

"Dari segi 'microfinance', ini bisnis yang menarik. Makanya BRI pasti mampu lakukan ini," katanya.

Kemenko Kemaritiman terus melakukan upaya pengembangan program mina padi sebagai cara meningkatkan pendapatan dan gizi petani Indonesia.

Mina padi merupakan bentuk usaha tani gabungan yang memanfaatkan genangan air sawah yang ditanami padi sebagai kolam budidaya air tawar.

Menurut Rizal, mina padi punya manfaat besar karena ikan bisa menjadi predator hama yang menyuburkan lahan sawah. Di sisi lain, tanamam padi memberikan pasokan oksigen bagi ikan.

"Padi dari sawah dengan ikan diketahui memiliki kadar gula 0 persen sehingga baik untuk penderita diabetes," ujarnya.

Selain itu, dari sisi keuntungan, petani bia menghasilkan 6 ton padi per hektare dan 2 ton ikan per hektare dengan asumsi nilai keuntungan hingga Rp30 juta per hektare.

"Keuntungan bagi petani juga besar karena selain mendapatkan padi, petani juga bisa panen ikan. Ini bagus untuk petani, ramah lingkungan, mendorong budidaya ikan dan memenuhi kebutuhan protein petani," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper