Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Yakin Pasar Sekuritisasi Properti via DIRE akan Bergairah

Bank Indonesia meyakini pasar sekuritisasi properti melalui Dana Investasi Real Estate (DIRE) akan bergairah seiring dengan penegasan komitmen Pemerintah Pusat untuk mengembangkan instrumen tersebut.
Agus Martowardojo/Antara
Agus Martowardojo/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia meyakini pasar sekuritisasi properti melalui Dana Investasi Real Estate (DIRE) akan bergairah seiring dengan penegasan komitmen Pemerintah Pusat untuk mengembangkan instrumen tersebut.

Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo menyatakan, syarat utama percepatan pengembangan DIRE itu adalah pemerintah daerah agar segera melakukan implementasi penurunan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi 1% seperti yang diarahkan oleh Presiden.

Dia menyampaikan, instrumen DIRE dan pasar properti akan mendapatkan momentumnya pada tahun depan. Pasalnya, calon investor akan fokus menempuh mekanisme pengampunan pajak terlebih dahulu.

“Satu yang mau saya tekankan, DIRE ini sangat cocok untuk investor kecil. Kan kita punya tipe komoditi yang cocok untuk investor besar atau investor korporasi dan investor kecil. Saya melihat DIRE sudah dilakukan penyelarasan berkali-kali, tapi hari ini tuntas sepertinya. Bahkan, kalau misal ada individu mau membeli unit DIRE, dia tidak kena pajak. Ini kalau dibandingkan dengan negara lain, kita kompetitif,” Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (18/7/2016).

Menurutnya, instrumen DIRE akan sangat menarik bagi investor kecil. Sehingga pada gilirannya, tutur Agus, pasar properti secara keseluruhan akan semakin bergairah karena semakin banyak kompleks properti dibangun.

“DIRE ini meski ada sebelumnya, kan di paket V dan XII dipertajam, jadi kami bisa langsung melihat DIRE akan membuat para manajer investasi yang akan melakukan penerbitan DIRE bisa menghitung semuanya sudah jelas. Tidak ada lagi double taxation, tidak ada lagi PPh 5% dan BPHTB 5%, itu akan diubah sehingga kemungkinan total 10% turun jadi 1,5%,” katanya.

Dalam acara Pengarahan Presiden RI terkait Fasilitas BPHTB bagi Penerbitan DIRE di Istana Negara, Senin (18/7/2016), Presiden Jokowi menekankan Indonesia masih kalah kompetitif dari negara-negara di ASEAN dalam menarik investasi asing. Untuk itu, instrumen DIRE perlu dikembangkan.

Agenda ini sendiri dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja dan kepala daerah, antara lain Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Banten Rano Karno, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

Tanpa menyebut secara spesifik, Gubernur BI menambahkan, setiap tahun ada dana puluhan triliun yang keluar dari pasar dalam negeri untuk berburu instrumen DIRE di luar negeri. Dengan adanya pengembangan DIRE di pasar dometik, dia optimistis dana-dana tersebut akan bertahan di dalam negeri.

“Jadi saya melihat koordinasi yang dilakukan ini, dan dalam waktu dekat akan direspons oleh menteri di pusat dan pemda dan ini tentu merupakan suatu kepastian bagi investor. Saya optimis ini akan jadi alternatif investasi yang menarik dan bagus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper