Bisnis.com, Jakarta-- Ekonom Senior Kenta Institute Eric Alexander Sugandi mengatakan aliran dana asing yang masuk kontribusinya besar terhadap kenaikan cadangan devisa Juni 2016. Dia memperkirakan cadangan devisa terus meningkat hingga US$113 miliar pada Juli 2016.
Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa per Juni 2016 naik US$6,2 miliar menjadi US$109,8 miliar.
"Walau kenaikan cadangan devisa ini tidak sebesar kenaikan inflows karena tentunya ada penggunaan cadangan untuk kewajiban pembayaran utang dan stabilisasi nilai tukar," ujarnya, Kamis (14/7/2016).
Tren peningkatan cadangan devisa itu dipengaruhi oleh adanya dana yang kembali ke dalam negeri akibat implementasi Undang-undang Pengampunan Pajak. Sementara, faktor eksternal masih cenderung mereda kecuali efek dari keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa.
"Tax amnesty salah satu pendorong. Eksternal akan dukung kalau sedang tidak ada isu heboh seperti Brexit," katanya.
Gubernur BI Agus D.W Martowardojo mengatakan penambahan cadangan devisa juga dipengaruhi oleh penerbitan global bonds oleh pemerintah lebih dari US$4 miliar.
Penerimaan cadangan devisa juga meningkat karena hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, penerimaan pajak dan devisa migas serta penarikan pinjaman pemerintah
Sementara itu, aliran dana asing yang masuk pada surat berharga negara dan pasar modal hingga pekan lalu tercatat mencapai Rp108 triliun atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp55 triliun.
BI mencatakan hingga 13 Juli 2016 rupiah mengalami apresiasi 5,27% (year to date) mencapai Rp13.095 per US$1.
"Bagaimana kalau tax amnesty 2017? Tax amnesty sukses, begitu banyak dana yang masuk karena repatriasi dana, cadev meningkat cukup tinggi," katanya .