Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Jeroan Dibuka Lagi

Pemerintah akan membuka kembali kran impor jeroan setelah menutupnya sejak 2015. Alasannya, untuk menekan harga daging sapi di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan membuka kembali kran impor jeroan setelah menutupnya sejak 2015. Alasannya, untuk menekan harga daging sapi di DKI Jakarta dan sekitarnya. 
 
Rencana itu disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman seusai melakukan pertemuan dengan para pemangku kepentingan di bidang pangan di kantornya, Selasa (12/7/2016). 
 
"Jadi, secondary cut (daging potongan sekunder) boleh diimpor oleh siapa saja. Kemudian jeroan juga demikian," katanya.
 
Seluruh pelaku usaha, baik BUMN, BUMD, maupun swasta, nantinya diperbolehkan mengimpor. Kementan akan membentuk tim khusus beranggotakan para pelaku usaha itu untuk menekan harga daging di Jabodetabek yang selama ini menyerap 85%-90% kuota impor daging. 
 
Amran akan mengubah Peraturan Menteri Pertanian No 58/Permentan/PK.210/11/2015 tentang Pemasukan Karkas, Daging, dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara RI. 
 
Beleid itu merupakan revisi dari Permentan No 139/Permentan/PD.410/12/2014 yang menjadi dasar pelarangan importasi jeroan sejak Januari 2015. Regulasi besutan Amran saat baru dua bulan menjabat Mentan itu juga membatasi impor secondary cut hanya dapat dilakukan oleh BUMN dan BUMD. Itu pun dalam kondisi kekurangan ketersediaan daging sapi akibat wabah penyakit hewan, bencana alam, atau mengantisipasi gejolak harga. 
 
Mentan mengatakan institusinya masih menyelesaikan draf perubahan beleid. Namun, secara tersirat dia menyampaikan akan segera menandatangani untuk selanjutnya dilayangkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk diharmonisasi.
 
"Drafnya masih diubah sedikit," tuturnya. 
 
Kendati tata niaga daging sapi dilonggarkan, Amran berjanji akan menjaga harga di tingkat peternak pada level yang menguntungkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper