Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Dampak Tarif Trump, Inggris-Kanada Mulai Bahas Perjanjian Dagang

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan niatnya untuk menghidupkan kembali perundingan dagang dengan Kanada.
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan niatnya untuk menghidupkan kembali perundingan dagang dengan Kanada, sebagai bagian dari upayanya memperkuat hubungan dagang global demi melindungi perekonomian Inggris dari dampak perang tarif yang dipicu Presiden AS Donald Trump.

“Dunia sedang berubah, baik dalam hal perdagangan maupun ekonomi. Artinya, kita perlu memperkuat fondasi ekonomi domestik, menekan biaya hidup, dan pada saat yang sama mengurangi hambatan dagang dengan negara lain," kata Starmer dikutip dari Bloomberg pada Senin (16/6/2025) saat dalam perjalanan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney. 

Dalam pertemuan tersebut, Starmer dan Carney sepakat membentuk gugus tugas baru guna memperdalam hubungan dagang kedua negara, sebagaimana tercantum dalam pernyataan bersama yang dirilis Minggu (16/6/2025). 

Gugus tugas itu ditargetkan melaporkan hasil kerjanya dalam enam bulan ke depan, termasuk menangani isu akses pasar, serta menjajaki kerja sama di sektor mineral kritis dan kecerdasan buatan (AI).

Sebelumnya, kedua negara telah mencapai kesepakatan perdagangan sementara pasca-Brexit. Namun, pembahasan untuk merancang perjanjian dagang bilateral senilai 27,5 miliar poundsterling (setara US$37 miliar) per tahun terhenti tahun lalu akibat sengketa terkait impor daging sapi, sebelum Starmer maupun Carney menjabat.

Baik Inggris maupun Kanada juga merupakan anggota dari perjanjian perdagangan regional Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). 

Dalam kesempatan tersebut, Carney menyatakan bahwa pemerintahannya menargetkan ratifikasi keikutsertaan Inggris dalam CPTPP pada tahun ini, sebuah langkah yang akan memangkas tarif antaranggota.

Menurut kantor Perdana Menteri Inggris, Starmer akan memanfaatkan forum KTT G7 untuk menegaskan bahwa di tengah dinamika ekonomi global, Inggris harus mempertahankan reputasinya sebagai negara perdagangan bebas dan terbuka dengan memperkuat aliansi yang ada serta menurunkan hambatan dagang dengan mitra lainnya.

Adapun, perjanjian dagang dengan Kanada tidak termasuk dalam prioritas pemerintah Inggris tahun lalu. Saat itu, Menteri Perdagangan Douglas Alexander menyebut kawasan Teluk, India, Israel, Korea Selatan, Swiss, dan Turki sebagai fokus utama negosiasi dagang.

Namun, kembalinya Trump ke Gedung Putih dan kebijakannya yang makin agresif menaikkan tarif terhadap sejumlah negara membuat Inggris harus menyusun ulang strateginya — termasuk dengan meminta pengecualian dari tarif AS serta memperluas cakupan mitra dagang potensial.

Pada 2024, Kanada tercatat sebagai tujuan ekspor terbesar ke-13 bagi Inggris dengan nilai perdagangan sebesar £16,9 miliar. Sementara itu, Kanada menempati peringkat ke-17 sebagai sumber impor ke Inggris, dengan nilai sebesar £10,6 miliar.

Sejak Starmer resmi menjabat pada Juli 2024, pemerintahan Partai Buruh telah menandatangani perjanjian dagang bebas dengan India, serta kesepakatan yang lebih kecil dengan AS dan Uni Eropa di sektor perdagangan dan pertahanan.

Dalam perjanjian dengan AS — yang saat ini belum diimplementasikan — Negeri Paman Sam akan mencabut tarif impor baja dan aluminium asal Inggris, serta memangkas bea masuk mobil dari 27,5% menjadi 10%. Dalam wawancara dengan Bloomberg pekan lalu, Starmer menyatakan berharap perjanjian ini segera diselesaikan tanpa hambatan berarti.

PM Inggris tersebut juga berusaha menjaga keseimbangan antara hubungan bersahabatnya dengan Trump — Inggris menjadi satu-satunya negara yang menyepakati perjanjian perdagangan versi ringkas di tengah ancaman tarif dari Trump — sembari tetap membela sekutu tradisional Inggris yang justru sering mendapat tekanan dari Gedung Putih.

Saat ditanya soal ancaman Trump yang berulang kali menyatakan ingin menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 AS, Starmer menegaskan bahwa dirinya sangat jelas melihat Kanada sebagai negara yang merdeka, berdaulat, dan anggota Persemakmuran yang sangat dihormati — pernyataan paling tegas yang pernah dia lontarkan untuk membela Kanada.

Sebagai informasi, kepala negara Kanada adalah Raja Charles III, yang baru-baru ini mengunjungi Ottawa untuk membuka masa sidang Parlemen baru, menyusul kemenangan Partai Liberal pimpinan Carney dalam pemilu nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper