Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Perlu Tambah Luas Lahan Kedelai

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat mendorong pemerintah di provinsi tersebut membuka lahan baru untuk penanaman kedelai.
Kedelai/Antara
Kedelai/Antara

Bisnis.com, BANDUNG--Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat mendorong pemerintah di provinsi tersebut membuka lahan baru untuk penanaman kedelai. Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan setiap tahunnya produksi kedelai di Jabar seringkali anjlok akibat luasan lahan yang tidak bertambah bahkan menurun. Padahal, ujarnya, penambahan produksi kedelai untuk meminimalisir impor yang selama ini masih dilakukan. "Pembukaan lahan baru merupakan salah satu solusi untuk mencapai peningkatan produksi bahkan swasembada," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (11/7).

Dia mengaku, setiap tahun anjloknya produksi kedelai memang sudah terduga. Sebab, lahan yang menurun digunakan untuk penanaman padi. Menurutnya, selama ini penanaman kedelai masih sama menggunakan lahan padi. Jadi, suatu kemustahilan apabila produksi kedelai bisa meningkat. Di samping itu, faktor lain yang mempengaruhi turunnya tingkat produksi akibat kualitas benih yang tidak baik serta pemelihataan yang tidak sesuai dengan anjuran. "Bukan sesuatu yang menakjubkan kalau produksi jatuh dan sebenarnya ini sudah dapat diantisipasi dari awal. Selama pemerintah mau membuka lahan baru pasti produksi bisa bertambah," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah perlu menyerahkan mekanisme pasar kedelai ke BUMD maupun BUMN. Pasalnya, petani tidak akan mampu menangani hal itu semua dengan keterbatasan modal maupun keahlian yang dimiliki. "Harus ada keberanian dari pemerintah provinsi untuk buka lahan tidur dikelola secara profesional dalam konteks dunia usaha. Karena kepada petani sangat tidak menguntungkan, jadi harus ke BUMD," ujarnya. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jabar mengklaim produksi kedelai terus mengalami peningkatan.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Diperta Jabar Uneef Primadi mengatakan pada 2014 produksi kedelai jabar 115.262 ton mengalami peningkatan 125,24 % dibanding 2013 yang produksinya 51.172 ton. Peningkatan tersebu selain dukungan iklim yang bagus juga fasilitas program yang cukup luas yaitu 61.881 ha. "Di 2015 luas program menjadi 69.594 ha, tetapi pada 2016 luas program kedelai kalah bersaing dengan program jagung yang banyak," katanya.

Dia menjelaskan pada tahun ini luas program kedelai hanya 37.769 ha. Kondisi ini tergolong minim bila dibandingkan sebelumnya. Kendati demikian, pihaknya optimistis produksi kedelai di Jabar akan tetap mengalami peningkatan. "Tetap optimistis bertambah karena luas lahan masih banyak bertambah oleh petani sendiri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper