Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumen Optimistis Pada Kuartal II/2016

Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan optimisme konsumen pada kuartal II/2016 dibandingkan periode sebelumnya.Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan optimisme konsumen pada kuartal II/2016 dibandingkan periode sebelumnya.nn
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Darren Whiteside
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan optimisme konsumen pada kuartal II/2016 dibandingkan periode sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Sagara menyatakan meningkatnya optimisme konsumen disebabkan oleh kenaikan ekspetasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan ekspetasi kegiatan usaha enam bulan mendatang.

Sementara, untuk kondisi ekonomi saat ini, persepsi konsumen pada Juni 2016 lebih baik dari bulan sebelumnya. Peningkatan indeks kondisi ekonomi terjadi di 13 kota dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi di Banten dan Banjarmasin.

“Berdasarkan tingkat pengeluaran, peningkatan indeks kondisi ekonomi tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp2 juta-Rp3 juta per bulan,” tulisnya seperti dikutip pada Survei Konsumen BI Juni 2016, Selasa (12/7/2016).

Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang juga masih tinggi kendati sedikit melemah 0,1 poin dari bulan sebelumnya. Turunnya optimisme itu disebabkan oleh ekspetasi penghasilan dan kegiatan usaha. Namun, ekspetasi ketersediaan lapangan kerja justru meningkat.

Penurunan indeks ekspetasi konsumen enam bulan mendatang terjadi di 9 kota dengan penurunan terbesar di Bandar Lampung dan Banten. Kelompok responden dengan tingkat pengeluaran lebih Rp5 juta per bulan menjadi kelompok yang mengalami penurunan optimisme.

Di sisi lain, BI juga mengeluarkan hasil survei mengenai ekspetasi harga pada September 2016 yang diperkirakan alami tekanan kenaikan yang melambat. Tekanan harga yang melambat terjadi pada semua kelompok komoditas terutama bahan makanan dan sandang.

“Tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang atau Desember 2016 juga diperkirakan melambat dari bulan sebelumnya,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper