Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memperkirakan total nilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan meningkat dari sebelumnya sekitar 5,1 miliar dolar, sejalan dengan revisi jarak tengah antar rel ganda (as track) dari sebelumnya 4,6 meter menjadi 5 meter.
"Konsekuensi dari revisi 'as track' tersebut bisa terjadi kenaikan biaya keseluruhan proyek tersebut," kata Direktur Utama KCIC, Hanggoro Budi Wiryawan, di Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Ia menjelaskan, KCIC baru saja merevisi "as track" menjadi 5 meter, sesuai dengan standardisasi desain kereta cepat di Tiongkok Dengan menambah lebar "as track" menjadi 5 meter maka kecepatan kereta bisa mencapai rata-rata 350 km per jam, dari sebelumnya diperkirakan 250 km per jam dengan jarak tengah antar rel 4,6 meter.
"Perubahan ini juga mengikuti instruksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan nanti akan dimasukkan dalam izin pembangunan kereta cepat untuk jarak 142,3 km dari Halim sampai Tegalluar," katanya.
Ia menjelaskan, sesuai dengan rencana pembangunan anggaran pembiayaan kereta cepat tesebut mencapai 5,135 miliar dolar AS.
Sesuai dengan perjanjian kerja sama, konsorsium PT KCIC terdiri atas empat BUMN yaitu PT Wijaya Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT KAI dengan porsi pembiayaan mencapai 15 persen dari total nilai proyek atau sekitar Rp10,6 triliun.
Total dana Rp10,6 triliun itu dibagi empat yaitu WIKA 38 persen, PTPN VIII 25 persen, KAI 25 persen, Jasa Marga 12 persen.
"Kami berharap empat BUMN tersebut juga secepatnya dapat menyetorkan modalnya paling lambat Agustus-September 2016," katanya.
Meski begitu, Hanggoro meyakini bahwa dengan peningkatan anggaran pembiayaan tersebut tidak akan menganggu pembangunan kereta cepat.
Ia juga menambahkan, proses pengerjaan segera bisa dilakukan karena pembebasan lahan sudah mencapai sekitar 60 persen atau setara dengna 84 kilometer.
Nilai Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Melonjak
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memperkirakan total nilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan meningkat dari sebelumnya sekitar 5,1 miliar dolar, sejalan dengan revisi jarak tengah antar rel ganda (as track) dari sebelumnya 4,6 meter menjadi 5 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
14 jam yang lalu
Efek Proyek IKN hingga Suku Bunga Bagi Emiten Semen INTP-SMGR
16 jam yang lalu