Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah berencana melakukan pelelangan ruas tol Jakarta—Cikampek II Elevated dan Krian—Legundi—Blunder bulan ini dengan mekanisme subsidi silang. Lewat mekanisme ini badan usaha pemenang lelang akan diwajibkan berkontribusi dalam pembangunan tol Trans Sumatera sebagai persyaratan lelang.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan dari hasil kajian pihaknya terhadap empat ruas tol yang segera dilelang dalam waktu dekat ini, dua ruas di atas menjadi yang paling layak secara finansial untuk melakukan subsidi silang bagi ruas tol Sumatera.
“Internal Rate of Return [IRR]-nya untuk kedua itu [Jakarta—Cikampekdan Krian-Legundi-Blunder] bisa mencapai 16% sementara dua ruas lainnya [Cisumdawu, Serang—Panimbang] dilepas karena kan masih butuh dukungan,”katanya kepada Bisnis usai rapat di Komisi V DPR Senin (20/6)
Herry menyatakan masih mengkaji kemungkinan parameter yang akan dipertandingkan dalam pelelangan. Apabila sebelumnya untuk ruas Batang—Semarang mempertandingkan dukungan konstruksi, sedangkan tarif telah ditetapkan oleh BPJT.
Sementara untuk dua ruas ini justru terbuka kemungkinan parameter tarif dipertandingkan sedangkan BPJT akan menetapkan jumlah dukungan konstruksi.
“Iya ada kemungkin justru nanti yang kami tandingkan tarifnya, ini sedang kami kaji mana yang lebih baik,” imbuhnya
Sementara itu Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Eka Pria Anas menyatakan tender ruas Jakarta—Cikampek II Elevated akan menggunakan parameter dukungan konstruksi.
“Tarifnya kami tetapkan Rp 1.500 per kilometer di 2018, namun untuk subsidi ruas tol Sumatera yang mana belum ditemtukan,” tuturnya
Sekretaris perusahaan PT Jasa Marga Tbk Mohammad Sofyan mengatakan sebagai pemrakarsa ruas Jakarta--Cikampek elevated telah mempertimbangkan kelayakan finansial dan investasi. Dia meyakinkan dengan subsidi yang nantinya dilakukan, pihaknya tak akan merugi.
"Kami tak berkeberatan kalau memang persyaratan pelelangan demikian, masih layak investasinya supaya proyek bisa terlaksana," tambahnya
Sebelum dua ruas tol baru ini, Eka menyebut operator ruas tol Batang—Semarang, PT Jasamarga Semarang—Batang akan berkontribusi melakukan pembangunan Tol Sumatera ruas Terbanggi Besar—Kayu Agung sepanjang 25 km.
Dia menyebut dukungan konstruksi tersebut menjadi parameter yang sebelumnya dipertandingkan dalam pelelangan pengusahaan jalan tol ruas Batang—Semarang.
“Waktu kami lelang itu[Batang—Semarang] tarifnya sudah kami tentukan Rp1.000 per kilo meter, selanjutnya yang kita tandingkan itu calon peserta lelang berani membangun berapa km tol trans Sumatera,” ujarnya