Bisnis.com, JAKARTA - Kendati mengalami kenaikan 0,31% dibandingkan April 2016, nilai ekspor Indonesia pada Mei 2016 masih tergerus turun dibandingkan Mei 2015 yang menurun hingga 9,75%. Total nilai ekspor Mei 2016 mencapai US$11,51 miliar.
Peningkatan ekspor Mei 2016 didorong oleh naiknya ekspor migas sebesar 7,42% menjadi US$957,9 juta, sedangkan eskpro nonmigas menurun 0,28% menjadi US$10,53 miliar.
Peningkatan ekspor migas didorong oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 30,23%, sementara ekspor hasil minyak turun 17,16% dan ekspor gas turun 4,40%.
“Harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari US$37,2 per barel pada April 2016 menjadi US$44,68 per barel pada Mei 2016,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, di Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Nilai impor Mei 2016 justru naik 2,98% dibandingkan April 2016, tetapi turun 4,12% terhadap Mei 2015. Peningkatan impor nonmigas terbesar adalah golongan gula dan kembang gula, pesawat dan bagiannya, biji-bijian berminyak, serealia, dan plastik. Golongan mesin dan peralatan mekanin justru mengalami penurunan tertinggi.
Nilai impor migas Mei 2016 mencapai US$1,67 miliar atau naik 22,50% dibandingkan April 2016, secara tahunan impor migas turun 19.80%.
“Kalau secara akumulatif, impor barang konsumsi Januari-Mei 2016 year on year naik 14,15%. Ini dugaannya antisipasi puasa dan lebaran,” ucapnya.