Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tax Amnesty Bisa Tambah Likuiditas

Kebijakan pengampunan pajak menjadi solusi untuk menambah likuiditas.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Perekonomian dinilai belum menunjukkan perbaikan signifikan karena likuiditas masih tumbuh melambat.

Bank Indonesia melaporkan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat 7,1% (yoy) pada April 2016 atau Rp4.508,8 triliun. Pada bulan sebelumnya, uang yang beredar tumbuh 7,4% (yoy).

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual memperkirakan M2 masih akan tumbuh stagnan di Mei 2016 dan Juni 2016 sekitar 7%-9%. Menurutnya, kebijakan pengampunan pajak menjadi solusi untuk menambah likuiditas. Selain itu, laju inflasi pada bulan puasa juga harus ditekan di bawah 3% atau lebih rendah untuk mencapai perbaikan.

“Orang masih banyak wait and see. Bahkan, pemerintah daerah juga belum banyak melakukan belanja modal setelah Juli atau Agustus 2016 karena tax amnesty dapat menambah likuiditas,” ucapnya, Selasa (31/5/2016) malam.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Eko Listyanto mengatakan rendahnya pertumbuhan kredit menandakan perbaikan ekonomi belum membaik karena 70% likuiditas berasal dari perbankan. Dorongan konsumsi masyarakat pada April 2016 masih rendah berbanding lurus dengan pencapaian deflasi sebesar 0,45%.

“Kalau dilihat dari April 2016, potensi pertumbuhan ekonomi di kuartal dua belum kelihatan karena pertumbuhan kredit itu leading utama pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Melambatnya pertumbuhan kredit perbankan juga mendorong menurunnya peredaran uang. Posisi kredit pada April 2016 tercatat Rp4.036,3 triliun atau tumbuh 7,7%. Sementara, pada Maret 2016 tercatat pertumbuhan kredit tumbuh 8,4% (yoy). Kredit yang baru disalurkan bank umum pada April 2016 sebesar Rp53,9 triliun.

Perlambatan pertumbuhan kredit terutama pada Kredit Modal Kerja (KMK) yang tumbuh rendah di level 4,8% (yoy) atau sebesar Rp1.846,6 triliun. Bulan sebelumnya, KMK tercatat tumbuh 6,4% (yoy). Perlambatan KMK terutama dipengauhi penyaluran kredit ke industri perdagangan, hotel dan restoran, serta industri pertambangan dan penggalian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper