Bisnis.com, JAKARTA - Perabotan bermaterial kayu palet mulai dari rak, dipan, higga meja kini mulai digemari masyarakat karena memiliki desain yang khas. Sebelum memutuskan membeli furnitur-furnitur berbahan daur ulang tersebut, ada baiknya kita cermati kekurangan dan kelebihannya.
Mesori Kristofani Siagian, desainer interior dari Ideo DesignWork menjelaskan, secara garis besar furniture dengan bahan dasar palet usianya tidak relatif panjang karena kualitas kayu yang masih basah. Lain halnya, jika kayu itu sudah melalui proses oven maka akan lebih awet.
Namun untuk memilih furniture dengan material ini yang perlu diperhatikan adalah permukaan kayu. Pertama, lubang pada permukaan kayu harus dihindari lantaran lubang ini merupakan alamat awal kehadiran rayap atau serangga lain yang menyusup dalam kayu tersebut.
"Perlu diketahui bahwa kayu palet adalah jenis kayu basah dan didalamnya masih ada hewan kecil sejenis serangga yang hidup di dalam lapisannya," ujar pria yang akrab akrab disapa Tofan itu.
Kedua, perhatikan adakah retak rambut pada permukaan kayu. Menurut Tofan saat memilih perabot palet perlu dicermati hal ini. Sebab retak rambut pada permukaan kayu dapat menyebabkan kayu pecah atau patah. Retakan pada jenis kayu biasanya mudah menjalar dan memanjang.
"Kelebihan perabot kayu palet adalah sisi estetisnya dan tampilan yang keren, sedangkan kekurangannya dari sisi usia dan kekuatan materialnya," imbuhnya.
Meskipun unggul secara estetis, Tofan menganggap material palet belum dapat dikategorikan sebagai material furnitur berkualitas baik. Namun perlu dilihat kegunaan dan fungsinya, furniture aksen seperti nakas, lemari pajangan, coffee table yang tidak bersifat masif, atau struktural seperti lemari baju built masih cukup layak secara kualitas dan tampilan.
"Cukup baik, tapi tentu berbeda dengan furnitur berbahan plywood atau kayu solid lainnya," ujar Tofan.
Setelah mengetahui spesifikasinya, bagaimana penyesuaian furnitur palet dengan desain interior ruangan? Menurut Tofan soal itu tergantung tujuan atau suasana yang ingin diciptakan pada suatu ruang interior. Sebagaimana diketahui warna kayu palet adalah natural pinewood atau lebih cenderung coklat kayu muda bahkan hampir mendekati putih.
Jika tujuan ingin menonjolkan furnitur palet sebagai aksen maka lebih baik dinding diberi tone warna yang lebih gelap supaya objek perabot tersebut lebih menonjol. Tetapi bila menginginkan suasana ruang yang kalem dan santai, pilihlah tone warna dinding dengan warna pastel atau warna muda sehingga membuat ruang dan furniture menyatu. Hal yang sama berlaku pula penyesuaian lantai dengan furniture.
"Pada dasarnya hanya mix dan match serta tema apa yang ingin ditampilkan," ujarnya.
Kalau mengikuti perkembangan desain masa kini, kayu palet biasa dikaitkan dengan style industrial dan electic yang kerap dikombinasikan dengan warna lantai gelap atau bahkan terang, material seperti lantai beton expose.
Mengenai pencahayaan sama dengan warna karena merupakan elemen pembentuk ruang dan suasana. Sekali lagi disesuaikan berdasarkan fungsi. Adapun untuk ruang dengan aktivitas minim atau ringan misalnya ruang tidur, ruang keluarga dapat diberi lampu dengan warna warm white karena akan memberikan nuansa hangat dan santai.
"Untuk objek tertentu biasanya disorot dengan spotlight LED atau haloge," ujarnya, Selasa (31/5/2016).
Namun bagi ruang dengan aktivitas tinggi dan membutuhkan konsentrasi seperti ruang kerja, ruang belajar lebih baik memilih warna cahaya cool white atau daylight yang cenderung lebih clean dan putih cahayanya dengan menerapkan sistem pencahayaan secara merata.
Selain itu, akan lebih menyatu furniture palet dan konsep interior bila pajangan bertema sama yaitu rustic dan industrial yang biasanya didominasi pajangan berbahan metal, kayu, serta expose alami. Atau mengarah ke vintage dan scandinavian yang umumnya juga memiliki pilihan material anyaman rotan, kain-kain fabrik, dan botol atau gelas antik.