Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menyelesaikan pembangunan Mahogany Residence akhir 2015 lalu, PT Nusantara Prospekindo Sukses (NPS), pengembang The Oasis Cikarang segera melanjutkan pembangunan Acacia Tower.
Direktur Sales & Marketing PT Nusantara Prospekindo Sukses (NPS) Supriantoro mengatakan penjualan Acacia telah memasuki angka 70%. Perusahaan memberikan fasilitas kemudahan pembayaran uang muka 20% dengan installment 24 bulan.
“Kenaikan harga unit dibanding Mahogany Tower diperkirakan telah mencapai angka 20%. Sebagai pengembang, pihak NPS menargetkan kenaikan harga 36% sampai dengan penyelesaian Acacia Tower. Apalagi, dengan telah diresmikannya Rumah Sakit Omni, menjadi salah satu pendorong dari semakin melesatnya angka penjualan dari Acacia Tower,” katanya dalam siaran pers, Senin (30/5/206).
Suprianto menambahkan kisaran Acacia Tower saat pertama kali di luncurkan sebesar Rp13 juta per m2. Saat ini, harga jualnya mencapai Rp 14,5 juta per m2. Perusahaan tengah menyiapkan pemancangan tiang pertama Acacia Tower. Sedangkan waktu penyelesaiannya direncanakan dalam waktu 24 bulan.
Selain pembangunan rumah sakit, kata Supriantoro, perusahaan juga menyiapkan pembangunan lifestyle mall dengan ragam tenan makanan dan minuman modern. "Pusat gaya hidup modern ini rencananya akan dikembangkan diatas lahan seluas 8000 m2," katanya.
Suprianto mengatakan kawasan Cikarang merupakan salah satu kota satelit yang cukup agresif dalam pembangunanmixed use development. Sebuah konsep di mana warga bisa tinggal, bekerja, serta berkreasi di dalam kawasan tersebut. Idealnya, warga yang bekerja di dalam lingkungan mixed use tersebut juga bertempat tinggal di kawasan itu sehingga bisa didapat produktivitas kerja yang tinggi serta meningkatnya waktu interaksi, baik dengan keluarga maupun relasi sosial yang lebih luas.
"Tingkat pertumbuhan properti di kawasan Cikarang memang sedang menggeliat beberapa tahun belakangan ini. Bahkan Cikarang tengah digadang-gadang sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan perannya sebagai penyumbang 40% dari total ekspor Indonesia," katanya.
Sebagai kawasan yang mengusung konsep kawasan hijau terpadu di tengah mega kawasan industri Cikarang, kata Suprianto, NPS tetap optimis dan yakin untuk terus melakukan pembangunan dalam upaya memenuhi komitmen kepada para calon penghuni The Oasis Cikarang.
Untuk pertumbuhan industri di Cikarang sendiri, kata dia, terdapat 6300 jenis industri yang ada di Cikarang. Dengan adanya perkembangan kawasan yang sedemikian pesat, membuat tingkat permintaan ikut meningkat. "Lokasi Oasis Cikarang sendiri berada di tengah-tengah kawasan yang cukup besar, menjadi pertimbangan sendiri bagi konsumen untuk memilih hunian," ujarnya.
Terlebih, lanjut Supriantoro, mulai 2017, akan dibuka koneksi dari masing-masing kawasan industri. Dengan pembukaan jalur penghubung tersebut, tentunya menjadi nilai tambah tersendiri untuk proyek Oasis Cikarang.
