Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Tolak Rencana Impor Bawang Merah

Dewan Bawang Merah Nasional (Debnas) angkat suara soal rencana pemerintah untuk mengimpor bawang merah sebanyak 2.500 ton yang diputuskan melalui rapat koordinasi terbatas di tingkat Kemenko Perekonomian awal pekan ini.
Bawang merah/JIBI-Sunaryo Haryo Bayu
Bawang merah/JIBI-Sunaryo Haryo Bayu

Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Bawang Merah Nasional (Debnas) angkat suara soal rencana pemerintah untuk mengimpor bawang merah sebanyak 2.500 ton yang diputuskan melalui rapat koordinasi terbatas di tingkat Kemenko Perekonomian awal pekan ini.

Ketua Umum Debnas, Sunarto Atmo Taryono mengatakan, pihaknya menolak keputusan tersebut karena impor bawang merah dinilai tidak memiliki dasar yang kuat dan dapat dibenarkan, serta dapat merugikan kepentingan masyarakat terutama kaum petani.

“Debnas akan menggalang kekuatan dengan pemangku kepentingan lainnya untuk membatalkan kebijakan impor yang jauh dari rasa keadilan bagi banyak pihak mulai dari petani, pemilik lahan, buruh tani, hingga para pedagang,” ungkapnya melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (26/5/2016) malam.

Sunarto mengatakan pemerintah hendaknya mengevaluasi rencana tersebut mengingat Juni mendatang panen raya bawang merah di seluruh sentra produksi akan berlangsung, baik di Jawa maupun di luar Jawa. Dia pun menggarisbawahi impor bawang merah, menurut aturan yang berlaku, tidak boleh dilakukan saat panen berlangsung.

“Langkah pemerintah yang mempercepat alur distribusi dengan melakukn kerjasama antara asosiasi petani dan Perum Bulog pun telah menunjukkan adanya pengaruh harga bawang merah yang cukup signifikan dalam seminggu terakhir,” ungkap Sunarto.

Dia mencatat saat ini harga pembelian di tingkat petani sudah berkisar pada angka Rp12.000-Rp16.000 per kilogram, sehingga harga di tingkat konsumen diprediksi dapat tertekan hingga Rp25.000 per kilogram sesuai harapan pemerintah.

Sunarto menyebut Debnas memprediksi dalam 2 tahun mendatang petani Indonesia akan dapat bersaing dengan produsen komoditas itu di tingkat global jika pemerintah dapat konsisten tidak melakukan impor bawang merah. Sementara itu, Perum Bulog melaporkan pada Kamis (26/5), lembaga itu telah menggelontorkan 2.500 ton bawang merah ke pasar induk. Upaya ini diharapkan dapat melandaikan harga komoditas itu di pasar yang saat ini berada di level tinggi.

“Bulog telah melakukan OP bawang merah di beberapa wilayah DKI, Jatim, Jateng, Jabar, Sulsel dan lainnya. Lebih dari 1000 ton bawang merah digelontorkan melalui penjualan eceran maupun grosir. Bulog juga bekerjasama dengan pengelola pasar induk dan assosiasi bawang merah untuk menambah pasokan ke pasar,” ungkap keterangan resmi lembaga itu, Kamis (26/5/2016).

Dari OP tersebut, Bulog menyebut dalam 5 hari terakhir harga bawang merah kelas medium di pasar induk telah turun dari sebelumnya Rp27.000 menjadi Rp23.000-Rp24.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper