Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan sangat mempertahankan aspek kehati-hatian dalam merealisasikan pencairan Kredit Usaha Rakyat untuk Tenaga Kerja Indonesia, sehingga dalam 5 bulan terakhir baru menyalurkan sekitar 1% dari target KUR TKI pada 2016 sebesar Rp 1 triliun.
Capaian ini dinilai memprihatinkan karena tidak sebanding dengan kontribusi remitansi TKI terhadap perekonomian nasional.
Pemerintah menunjuk Bank BRI yang kuat di sektor mikro serta Bank BNI dan Mandiri yang kuat di sektor ritel sebagai penyalur kredit TKI, adapun bank swasta turut berperan adalah Bank Sinar Mas, Bank Artha Graha, Maybank dan dua lembaga pembiayaan nonbank.
Dalam acara peningkatan hasil penilaian kinerja (rating) PPTKIS dalam rangka optimalisasi program KUR yang diselenggarakan BNP2TKI, di Jakarta, Selasa (24/5/2016), terungkap keluhan para bankir tentang kecukupan dan kelayakan perolehan perbankan dari Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS).
"Kami menyatukan penilaian kelayakan kredit PPTKIS dan TKI dalam satu paket. Kami tidak bisa memberi kredit jika ternyata ada masalah dalam pembayaran kartu kredit, dokumen yang tidak lengkap dan lain-lain," ujar Danang Priyambodo, yang pernah memimpin Kelompok An Organik Program, Divisi Usaha Kecil Bank BNI, seperti dikutip dalam siaran pers BNP2TKI, Selasa (24/5/2016).
Dia menyatakan, "Meski persyaratan pemberian KUR TKI tidak seketat kredit untuk korporasi, namun kami tetap sangat berhati-hati."
Dia menambahkan pihaknya membuka konter Sentra Usaha Kecil di kantor-kantor Bank BNI dan sejauh ini sudah menyalurkan kredit KUR senilai Rp 11 miliar untuk TKI penempatan Korea Selatan dan Jepang
Dalam acara yang dibuka Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro itu, hadir 200-an perwakilan PPTKIS dari Bandung, Sumatra, Jakarta, Serang, dan Banten.
Para perwakilan itu umumnya menginginkan kemudahan pencairan KUR TKI untuk penempatan di Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Hong Kong, Malaysia, hingga Singapura. Malahan ada di antara mereka yang berharap perbankan tidak melibatkan PPTKIS dalam memberikan KUR.
Para bankir dari Bank Sinar Mas, Arta Graha, Maybank dan satu lembaga keuangan nonbank menyatakan kesiapan untuk memberi KUR juga untuk anak buah kapal (ABK).
Namun, diingatkan kepada para wakil PPTKIS bahwa bank perlu melakukan peninjauan dan mencari mitra pengumpulan dana di negara penempatan hingga memerlukan waktu untuk pengambilan keputusan melayani TKI. Hal ini menyebabkan mereka masih fokus untuk TKI penempatan negara tertentu.
Wahyu Adi dari Bank Sinar Mas menyatakan pihaknya sejauh ini sudah memberi KUR kepada sedikitnya 1.000 TKI untuk penempatan Taiwan. Sinar Mas akan memberi KUR TKI untuk penempatan Hong Kong, Juni mendatang.
"Bank Sinarmas mencairkan KUR TKI sebanyak Rp12 miliar," ujar Kepala Bagian Kredit Mikro Tanpa Agunan Bank Sinarmas.
Dia menyatakan telah mengurangi persyaratan pemberian kredit kepada TKI hingga tinggal 30% dari yang seharusnya. ”Mereka cukup menyerahkan KTP/Kartu Keluarga, Paspor/Visa, Surat izin Orang Tua/Wali/Pasangan, Perjanjian Kerja dengan Majikan dan Perjanjian Kerja dengan Majikan."