Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi menjadi sentimen pasar.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini,Selasa (17/5/2016), mengemukakan data tersebut adalah:
- Harga minyak terus naik. EIA memprediksi harga minyak Brent naik ke $76/b pada 2017. (Brent +5,4%, CPO +0,71%, Newcastle Coal -0,2% WoW)
- Stimulus ECB masih diharapkan. Pertumbuhan Zona Euro kuartal I/2016 melambat 0,1% ke 1,5% YoY. (DAX +0,84%, Imbal hasil Bund 10 tahun -2bps WoW)
- Pertumbuhan Tiongkok terus melambat. Industrial Production melambat 0,8% ke 6% YoY sementara Penjualan Ritel melambat 0,4% ke 10,1% YoY di April 2016. (USD/CNY +0,55%, Shanghai Composite -2,96% WoW)
- Ekspektasi inflasi terjaga rendah. Harga BBM Pertamax dipangkas hingga Rp 300/l. (JIBOR ON -4,6bps, Imbal hasil SUN10thn -7,7bps WoW)
- Prospek pertumbuhan masih labil. Penjualan motor Indonesia memburuk ke -8,9% YoY dari 3,1% YoY di Apr16 sementara penjualan mobil membaik ke 3,8% YoY dari -5,5% YoY. (JCI -1,26% WoW)
- Likuiditas dolar terus terjaga. Neraca perdagangan Indonesia melebar surplusnya ke US$667 juta dari US$508 juta sementara defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal I/2016 turun ke US$4,7 miliar atau 2,1% dari PDB. Cadangan devisa Indonesia April 2016 naik ke US$107,7 miliar dari US$107,5 miliar. (USD/IDR +0,6% WoW)
- Belanja pemerintah terus membaik. Hingga minggu kedua Mei 2016 realisasi penerimaan negara mencapai 23% sementara realisasi belanja mencapai 28% dari target sehingga defisit anggaran mencapai 1,3% terhadap PDB