Bisnis.com, BEKASI - Petugas Sensus Ekonomi (SE) 2016 di Kota Bekasi sempat mengalami kesulitan lantaran adanya isu penipuan dan hipnotis yang dilakukan oleh petugas survei yang tersebar di melalui pesan berantai di perangkat ponsel.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi Slamet Waluyo mengatakan petugas di lapangan sempat mengalami kesulitan saat ingin melakukan wawancara di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawa Lumbu.
Warga sekitar menolak diwawacara lantaran khawatir terjadi penipuan atau hipnotis yang mengaku sebagai petugas sensus seperti isu yang tersebar melalui broadcast message di smartphone.
"Padahal petugas sensusnya warga situ juga, tapi mereka khawatir karena adanya kabar di media sosial soal penipuan," katanya, Jumat (13/05/2016).
Adanya informasi penipu yang mengaku sebagai petugas sensus sangat memengaruhi keterbukaan warga terhadap petugas sensus. Padahal, kebenaran akan informasi penipuan yang mengaku petugas sensus selama ini juga tidak terjadi di Kota Bekasi.
"Kalau di sini itu tidak ada kejadiannya. Tapi kan banyak juga petugas survei lain, selain SE 2016."
Namun, katanya, kondisi itu tidak berlangsung lama karena BPS Kota Bekasi langsung melakukan koordinasi dan berkomunikasi dengan Ketua RW setempat. Akhirnya, wargaPengasinan Kecamatan Rawa Lumbu kembali menerima petugas SE 2016.
Dia mengimbau, agar masyarakat dapat menerima petugas sensus dengan baik, mengingat petugas SE 2016 memiliki surat tugas dan menggunakan seragam. Jikapun terjadi penipuan, dia meminta, untuk segera melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian.