Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SPAM Jatiluhur II: Peluang Investasi Swasta Rp1,8 triliun

Pemerintah mengestimasikan total investasi yang dibutuhkan untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur II dengan kapasitas 5.000 liter/detik mencapai Rp6 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengestimasikan total investasi yang dibutuhkan untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur II dengan kapasitas 5.000 liter/detik mencapai Rp6 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp1,8 triliun akan ditawarkan kepada investor.

Direktur Pengembangan SPAM Mochammad Natsir menyatakan hasil studi kelayakan yang dia lakukan mencatat sebagian kebutuhan investasi proyek tersebut akan menggunakan dana APBN yang akan digunakan untuk pembangunan instalasi air. Selain itu, sebagian kebutuhan pendanaan juga akan dipenuhi oleh pemerintah DKI Jakarta.

“Skemanya harus ada APBN on top, tidak bisa APBN reguler, atau nanti di-exercise lagi tergantung kemampuan DKI Jakarta menyerap tarifnya berapa. Ini sedang dicari opsinya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (25/4/2016).

Lebih lanjut dia menerangkan bahwa proyek SPAM Jatiluhur II ini masih menggunakan Waduk Jatiluhur sebagai sumber air. Nantinya air itu  akan disalurkan melalui jaringan perpipaan untuk melayani wilayah utara Jakarta, termasuk menyuplai kebutuhan Asian Games.

“Di Kemayoran kan akan dibangun wisma atlet, sementara kalau untuk kebutuhan [air] di Gelora Bung Karno sebetulnya tidak berhubungan langsung, tetapi kalau sebelah utara dilayani mungkin sebagian pelayanan swasta di utara bisa disediakan untuk GBK,” ujarnya.

Dia menyatakan biaya investasi SPAM Jatiluhur II ini memang meningkat 73% dibandingkan dengan kebutuhan investasi SPAM Jatiluhur I senilai Rp1,6 triliun. Peningkatan biaya investasi itu disebabkan oleh kebutuhan  jaringan perpipaan yang harus dibangun jauh lebih besar untuk mendistribusikan suplai air ke wilayah utara Jakarta.

Meski demikian, Natsir belum bisa memastikan kapan proses lelang akan dilakukan. Namun dia mengatakan proyek ini akan dilelang secara design and build, sehingga kontrak dengan badan usaha nantinya mencakup desain sekaligus pelaksanaan.

“Kontraknya nanti desain sekaligus pelaksanaan, atau jasa terintegrasi.Asian Games kan 2018, berarti 2018 akhir harus sudah selesai [konstruksi]. Harusnya sekarang sudah mulai pengadaan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper