Bisnis.com, JAKARTA--Waralaba dan Lisensi Indonesia akan memanfaatkan diaspora warga Indonesia di luar negeri untuk mendorong ekspansi pewaralaba Tanah Air di sejumlah negara.
Ketua Dewan Pengarah Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Amir Karamoy mengatakan pihaknya bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tengah menyusun strategi terkait hal ini. "Jadi, kami masuk ke satu negara yang ada orang Indonesianya yang sudah tinggal di sana bertahun-tahun. Mereka kami jadikan mitra," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (24/4/2016).
Langkah ini dinilai akan memudahkan pewaralaba untuk memahami iklim bisnis dan regulasi di negara tersebut. Untuk tahap awal, rencananya Wali bakal mengajak maksimal 15 pewaralaba lokal yang telah siap.
Rusia dan Australia menjadi negara tujuan perdana dan rencananya akan dimulai pada pertengahan 2016 lewat berbagai pameran di dua negara tersebut.
Penetrasi ke luar negeri dipandang perlu di tengah serbuan merek waralaba asing ke Indonesia. Jumlah waralaba asing yang berminat masuk ke Tanah Air disebut meningkat hingga tiga kali lipat.
Wali menyebut jumlah pelaku usaha waralaba Tanah Air yang menjadi anggota saat ini tercatat sekitar 300 unit. Jumlah ini lebih rendah dari posisi tahun lalu yang masih 450 unit.
Sebagian besar waralaba tersebut merupakan merek asing. Amir menuturkan jumlah merek waralaba asing yang menyatakan minatnya untuk masuk ke Indonesia sekarang bertambah tiga kali lipat.
“Kalau dulu berkisar empat atau lima waralaba, maka sekarang bisa 15 sampai 17 merek,” sebutnya.
Merek waralaba itu antara lain berasal dari Turki, Timur Tengah, Australia, Jepang, Korea Selatan, AS, dan Eropa. Sekitar 70% di antaranya bergerak di bidang kuliner, sedangkan sisanya di speciality store seperti salon, toko kacamata, serta klinik.