Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moratorium Sawit Dinilai Bukan Solusi Tepat Atasi Lingkungan

Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) menilai moratorium sawit dan pertambangan bukan solusi tepat untuk menyelesaikan persoalan lingkungan.
Siluet pekerja merapihkan tumpukan Kelapa Sawit di perkebunan kelapa sawit di kawasan Jawa Barat, belum lama ini. /Bisnis.com-Nurul Hidayat
Siluet pekerja merapihkan tumpukan Kelapa Sawit di perkebunan kelapa sawit di kawasan Jawa Barat, belum lama ini. /Bisnis.com-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA- Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) menilai moratorium sawit dan pertambangan bukan solusi tepat untuk menyelesaikan persoalan lingkungan.

Pendiri PDBI Christianto Wibisono  mengatakan kedua sektor tersebut bisa berjalan bersama tanpa tanpa saling mematikan potensi yang ada.

 “Salah kaprah jika hanya memproritaskan lingkungan saja, tetapi ‘membunuh’ potensi ekonomi Indonesia.  Pemerintah perlu berpikir pararel, bijaksana berwawasan makro, komprehensif serta tidak mendengar kepentingan satu pihak dalam mengambil keputusan,” katanya  di Jakarta, Jumat (22/4).

Menurut Christianto, tantangan Indonesia ke depan adalah membangun ekonomi yang berwawasan lingkungan. Kalau pemerintah hanya memikirkan masalah lingkungan, namun potensi ekonomi tidak berkembang, maka hal itu akan merugikan.  

“Kalau ekonomi tidak jalan ke depan kita mau makan apa,” kata Christianto. yang juga penasehat delegasi Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim di Paris, 2015.

 Christianto juga mengingatkan Indonesia telah menjadi menjadi bagian penting dalam kancah persaingan global. Disadari atau tidak, banyak kepentingan asing dengan memanfaatkan lembaga swadaya atau NGO untuk meredam potensi-potensi sumber daya alam Indonesia.

Sementara itu, Erwin Masrul Harahap, Guru besar Bidang ilmu konservasi tanah dan Air Universitas Sumatera Utara menilai, langkah pemerintah untuk melakukan moratorium sawit tidak tepat. Pasalnya, sawit merupakan tanaman yang diperlukan untuk konservasi lingkungan sekaligus membawa dampak bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut Erwin, saat ini, sawit menjadi satu-satunya tanaman konservasi yang mampu menyuburkan lahan yang telah kehilangan kemampuan fisiologis tumbuhan.  

“Sawit satu-satunya tanaman yang bisa ditanami pada lahan terdegradasi dan miskin unsur hara,”  kata Erwin.

Menurut, Erwin lahan marjinal yang didominasi tanah batu kapur dan miskin unsur hara itu, banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Faktanya, penanaman sawit  di lahan marjinal berhasil membuat tanah menjadi subur.

Erwin juga mengingatkan, kedepan sawit bisa menjadi komoditas andalan untuk memakmurkan Indonesia. Dengan lahan 11 juta ha lahan sawit, Indonesia menjadi pemain utama dunia minyak nabati dunia. Jika pemerintah konsisten mengembangkan 30 juta hektar lahan untuk sawit, bisa dipastikan Indonesia akan menjadi salah satu negara termakmur di dunia.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper