Bisnis.com, SINGAPURA— Airbus bekerja sama dengan Singapore Airlines mendirikan pusat pelatihan pilot di Singapura guna memenuhi tingginya kebutuhan pilot dan (first officer) kopilot di Asia.
Menurtut Airbus, pusat pelatihan tersebut akan dilengkapi dengan delapan simulator dan akan mampu melatih sekitar 10.000 pilot.
Airbus berencana menempatkan 50 instruktur dan 25 staf pendukung di pusat pelatihan di Singapura yang didirikan dekat bandara Seletar itu. Fasilitas ini disediakan untuk pilot dan bukan untuk pemula atau murid tanpa pengalaman.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dalam 2 dekade terakhir, banyak perusahaan penerbangan baru bermunculan di Asia yang diprediksi akan menjadi pasar perjalanan dan kedirgantaraan terbesar oleh dua raksasa manufaktur pesawat Airbus dan Boeing.
Menurut Boeing, permintaan pilot baru di Asia Pasifik diprediksi meningkat menjadi 226.000 pilot pada 2034 atau 41% dari total permintaan global.
“Kekurangan pilot di Asia akan semakin mendesak. Ini harus segera diantisipasi,” kata Mark D. Martin, konsultan penerbangan yang berbasis di Dubai seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (18/4/2016).
Sherry Carbary, Wakil Presiden Layanan Penerbangan Boeing mengatakan meledaknya industri wisata di Asia menyebabkan beberapa perusahaan penerbangan kekurangan pilot. Industri penerbangan di wilayah ini mengangkut sekitar 100 juta penumpang baru setiap tahun.
Menurut International Air Transport Association (IATA), jumlah wisatawan global yang menggunakan pesawat udara diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi 7 miliar pada 2034.