Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menargetkan pembangunan Bendungan Sei Gong di Kepulauan Riau dapat selesai pada 2018.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono menyatakan Bendungan Sei Gong adalah bendungan pertama yang dibangun Kementerian PUPR setelah tujuh bendungan yang sudah dibangun oleh BP Batam.
"Kepulauan Riau (Kepri) terjadi defisit, sumber air utama dari air hujan, untuk itu dibangun bendungan,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (17/04)
Basuki menambahkan, sumber air satu-satunya di Kepulauan Riau berasal dari air hujan. Pertumbuhan ekonomi dan kepadatan penduduk yang terus meningkat pastinya akan membutuhkan air baku. Sementara saat ini kekurangan air baku sudah mulai dirasakan di Kepulauan Riau, tidak hanya di Batam, Bintan dan Galang.
"Prioritas utama di Kepulauan Riau adalah air, jika skala nasional, air merupakan prioritas untuk ketahanan pangan, di sini air untuk air baku," ucap Basuki.
Bendungan Sei Gong memiliki luas genangan 355,99 hektar. Dari total lahan tersebut, seluas 294 hektar masuk lahan hutan lindung dan hutan produksi terbatas. Lahan hutan tersebut sudah mendapat ijin pinjam pakai sejak 15 Maret 2016.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera IV, Agus Rudyanto menjelaskan bahwa pengerjaan bendungan di mulai 2015 dan ditargetkan pada 2018 sudah dapat dimanfaatkan. Volume tampungan bendungan sebesar 12 juta meter kubik dengan kapasitas 400 liter per detik. Lahan pada sepanjang sungai adalah tanah gambut dan sisanya tanah biasa.
Untuk membangun bendungan tersebut, lahan disiapkan oleh BP Batam sedangkan pengerjaannya dilakukan oleh Kementerian PUPR. Terkait pengelolaan, draft perjanjian kerjasama akan ditandatangani antara Dirjen Sumber Daya Air dan Kepala BP Batam sementara pengelolaan akan diserahkan kepada BP Batam.