Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IDM: Jokowi Jangan Terkecoh Rekomendasi Panja Gula DPR

Presiden Joko Widodo diminta tidak terkecoh dan langsung mempercayai rekomendasi Panitia Kerja (Panja) Gula DPR untuk mencabut sejumlah izin usaha industri gula rafinasi.
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo diminta tidak terkecoh dan langsung mempercayai rekomendasi Panitia Kerja (Panja) Gula DPR untuk mencabut sejumlah izin usaha industri gula rafinasi.
 
Demikian dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring Bin Firman Tresnadi kepada wartawan, Selasa (12/4/2016).
 
Dia menilai rekomendasi tersebut menunjukkan Panja tersebut kurang mengerti tentang tata niaga gula nasional.
 
Selain itu rekomendasi itu tidak berpihak pada masyarakat yang menjalankan usaha kecil menengah di sektor makanan dan minuman yang membutuhkan gula rafinasi.
 
Sebelumnya, Ketua Panja Gula Abdul Wachid meminta pemerintah untuk mencabut atau menutup 9 dari 11 izin industri gula rafinasi.
 
Rekomendasi itu diduga memiliki operasi agenda setting oleh para importir gula besar yang ingin mendapatkan izin import gula putih kristal meski selama ini selalu merugikan masyarakat dan petani tebu.
 
Bin Firman mengatakan sektor makanan dan minuman sampai kini sangat membutuhkan produk industri gula rafinasi dan UKM merupakan cerminan ekonomi kerakyatan.
 
"Presiden Jokowi jangan terbuai rekomendasi panja gula DPR. Kami minta Gerindra memanggil Abdul Wachid dan menariknya dari panja Gula DPR karena akan membuat simpatik masyarakat menurun terhadap Gerindra," katanya.
 
Bin Firman mengungkapkan akhir-akhir ini disinyalir ada operasi senyap yang dilakukan oleh mafia importir gula kristal putih terhadap industri gula rafinasi di Indonesia.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper