Kabar24.com, MADIUN - Para pengguna kereta api diimbau berhati-hati jika ada yang menawarkan tiket tidak melalui jalur resmi. Bisa jadi, tiket tersebut bagian dari 515 lembar tiket siap cetak yang dicuri dari mesin cetak mandiri pada Februari lalu.
Sebuah aksi pencurian yang tak lazim terjadi di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta.
Sekitar limaratus tiket siap cetak yang tersimpan di dalam mesin cetak mandiri hilang setelah pencuri membobol mesin tersebut.
Aksi yang terjadi pada bulan Februari lalu itu kembali diingatkan pihak KAI terkait kemungkinan beredarnya tiket palsu setelah kasus pencurian tersebut.
PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun, Jawa Timur, meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan beredarnya tiket kereta api palsu, menyusul hilangnya 515 lembar tiket siap cetak dari mesin cetak tiket mandiri di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, tersebut.
"Kami meminta masyarakat untuk waspada dengan kemungkinan adanya tiket palsu pascahilangnya ratusan lembar tiket di Stasiun Lempuyangan, Februari lalu. Sebab, jika ada masyarakat calon penumpang menggunakan tiket tersebut, maka akan merugikan masyarakat itu sendiri," ujar Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Supriyanto, kepada wartawan, Jumat (8/4/2016).
Menurut dia, tingkat kebutuhan tiket saat ini mulai naik, apalagi mendekati momentum lebaran. Bisa saja hal tersebut digunakan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan meskipun dengan cara yang salah.
"Bisa saja momentum yang mendekati liburan lebaran ini dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab dengan menjual tiket murah hasil dari pencurian tersebut. Karena itu, masyarakat diimbau waspada dan hendaknya membeli tiket di tempat-tempat resmi yang telah ditunjuk oleh PT KAI," terang Supriyanto.
Meski kasus pencurian tersebut terjadi di wilayah PT KAI Daop 6 Yogyakarta, namun PT KAI Daop 7 Madiun meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan beredarnya tiket palsu di wilayahnya.
Di antaranya, dengan meningkatkan kewaspadaan di pintu-pintu boarding demi mengantisipasi tiket palsu dari hasil pembobolan mesin tiket tersebut.
Selain nomor seri tiket yang sudah diidentifikasi, keberadaan tiket palsu akan terdeteksi oleh barcode reader di meja boarding.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai calo atau pihak-pihak yang menawarkan tiket murah di luar tempat penjualan resmi agar terhindar dari kerugian. Apalagi menjelang pemesanan tiket untuk angkutan lebaran.
"Warga diminta berhati-hati. Sebab, bagaimanapun juga, tiket palsu akan dapat diketahui. Hal itu karena sistem pengamanan PT KAI cukup ketat," kata dia.
Seperti diketahui, sebanyak 515 tiket siap cetak dari mesin cetak tiket mandiri (CTM) di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, hilang dicuri orang pada awal Februari 2016.
Adapun, tiket KA siap cetak yang dibobol pencuri itu memiliki nomor seri berurutan mulai dari XHQ 1485 hingga XHQ 1999.
Pelaku diduga membobol mesin CTM itu dengan cara mencongkel penutup mesin yang dalam keadaan terkunci. Kasus tersebut hingga kini masih ditangani pihak kepolisian setempat.