Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ITDC Siap Fasilitasi Eksistensi Buah Lokal

Pengelola Kawasan Bali Tourism Development Corporation atau BTDC Nusa Dua siap dijadikan sebagai etalase buah lokal untuk mengangkat eksistensi buah tropis
Ilustrasi/wisatabali.info
Ilustrasi/wisatabali.info

Bisnis.com, DENPASAR- Pengelola Kawasan Bali Tourism Development Corporation atau BTDC Nusa Dua siap dijadikan sebagai etalase buah lokal untuk mengangkat eksistensi buah tropis.

Direktur Operasional Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Anak Agung Ngurah Wirawan menyatakan selaku pengelola kawasa wisata internasional, pihaknya mempersilakan pemerintah maupun industri buah melakukan pameran di kawasan Nusa Dua.

Penegasan itu disampaikan terkait ksistensi buah lokal yang terus tergencet akibat serangan buah impor sehingga menjadi tamu di rumahnya sendiri. Meskipun kampanye sudah dilakukan, kenyataannya tetap saja buah lokal tidak mampu bersaing.‎ Beberapa pihak meminta industri pariwisata mau menyerap buah lokal.

‎"Kami berharap ada pekan pameran buah di sini, atau kami sediakan tempat khusus pameran saat Nusa Dua Fiesta yang digelar setiap tahun. Saya berharap buah lokal bisa lebih berperan, tentu saja dengan kualitas yang bagus," ujarnya, Rabu (6/4/2016).

Dia mengharapkan ada langkah nyata yang dilakukan oleh industri dalam mendukung eksistensi buah lokal. Menurutnya, Bali memiliki buah lokal yang spesifik dan tidak ditemukan di daerah lain khususnya negara asal wisatawan, seperti salak, mangis dan buah tropis lainnya.

Keberadaan buah-buahan tersebut akan dapat memikat wisatawan ketika berkunjung ke Pulau Dewata. Bagi petani, dengan semakin dikenal akan membantu menyerap produksi buah-buahan yang mereka hasilkan.

Kepala Pusat Penelitian Subak Wayan Windia menyarankan agar industri pariwisata tak hanya mengikuti apa yang dimau oleh wisatawan. Namun, memberikan apa yang ada di daerah dan bukan apa yang kira-kira disukai tamu.

Windia menilai selama ini pariwisata dan sektor pertanian bagaikan langit dan bumi, yang tidak mungkin disatukan akibat perbedaannya begitu besar. Pertanian di Bali sangat erat dengan budaya yang orientasinya sosial kultur, sedangkan pelaku pariwisata sangat jauh berbeda.

"Saya yakin wisatawan yang datang ke Bali mau menikmati buah lokal ketika hanya buah lokal yang ada," jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper