Bisnis.com, JAKARTA-- BUMN konstruksi asal China, Shanghai Construction Group (SCG) menargetkan untuk meraih proyek konstruksi senilai total US 100 juta di sepanjang tahun ini. Untuk melancarkan aksinya itu, perusahaan yang masih berbentuk Joint Operation ini akan membentuk Perusahaan Terbatas di tanah air.
Deputy General Manager Overseas Business Department SCG Wu Zhengrong menyatakan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi pasar yang terpenting bagi perusahaannya. Hal itu turut didukung oleh kebijakan pemerintah yang memfokuskan pembangunan di infrastruktur.
"Tidak hanya karena populasinya yang besar, tetapi juga iklim investasi, kebijakan pemerintah, semuanya itu membuat Indonesia menjadi negara yang booming dalam beberapa tahun ke depan. SCG tidak ingin melewatkan peluang itu," ujarnya kepada Bisnis ketika ditemui di kantornya, Rabu (30/03).
Saat ini SCG tengah mengerjakan proyek konstruksi tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Fase I, bersama dengan kontraktor nasional seperti PT Wijaya Karya dan PT Waskita Karya. Pembangunan tol Cisumdawu seksi pemerintah menggunakan dana pinjaman China senilai Rp1,7 triliun untuk Seksi I dan III.
Wu menambahkan mereka akan mengincar lebih banyak lagi proyek konstruksi di tanah air, baik itu proyek tol, terowongan, jembatan, hingga pembangunan gedung pencakar langit. Dalam melakukan ekspansinya, mereka akan menjalin kemitraan (joint operation) dengan kontraktor lokal, baik BUMN karya maupun perusahaan swasta.
"Target kami tahun ini akan membentuk PT, dan meraih proyek konstruksi US$ 100 juta. Di Indonesia kami merasa harus melakukan banyak kemitraan, baik dengan BUMN seperti Wika, Waskita, maupun pihak swasta," ujarnya.