Bisnis.com, DENPASAR - Mantan Wakil Presiden RI Boediono mengusulkan perlunya penambahan beberapa mata kuliah di bidang ekonomi sehingga para peserta didik di perguriuan tinggi lebih siap berkecimpung di bidang perekonomian.
Hal ini diungkapkannya di hadapan para peserta edukasi kebanksentralan yang diselenggarakan Bank Indonesia, Rabu (30/3/2016).
Adapun mata kuliah yang dia maksudkan adalah sejarah kebijakan ekonomi di Indonesia, serta institusi keuangan.
"Sejarah kebijakan ekonomi perlu diajarkan sehingga kita bisa memotret policy ekonomi sejak zaman awal kemerdekaan hingga saat ini," ujarnya.
Sementara mata kuliah institusi keuangan menurutnya berperan penting untuk membuka wawasan para peserta didik di perguruan tinggi tentang perilaku institusi keuangan.
"Entah itu bank sentral, pasar modal dan sebagainya," ujarnya
Dua mata kuliah itu menurutnya bisa melengkapi materi perkuliahan yang ada selama ini seperti teori moneter dan ekonomi makro.
Pada kesempatan itu, Guru Besar Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) ini juga mengatakan perlunya para mahasiswa fakultas ekonomi untuk memahami bidang lain seperti hukum dan sosial politik karena dalam praktiknya ekonomi dan politik saling berkaitan erat.
"Benar apa yang dikatakan oleh Bapak Mohamad Hatta dulu bahwa jangan menyempitkan wawasan kita hanya pada ekonomi saja tapi harus memahami tentang sejarah, politik, hukum dan sosiologi," pungkasnya.