Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jembatan Teluk Kendari Ditargetkan Rampung 2018

Jembatan Teluk Kendari Ditargetkan Rampung 2018Bisnis.com, JAKARTAJembatan Teluk Kendari sepanjang 1,3 kilometer yang dibangun dengan dana mencapai Rp729 miliar ditargetkan rampung pada akhir 2018. Saat ini konstruksi tengah berlangsung setelah peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Februari 2015 lalu.
Jembatan/Ilustrasi-Bisnis.com-Gloria Fransisca
Jembatan/Ilustrasi-Bisnis.com-Gloria Fransisca

Bisnis.com, JAKARTA - Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,3 kilometer yang dibangun dengan dana mencapai Rp729 miliar ditargetkan rampung pada akhir 2018. Saat ini konstruksi masih berlangsung setelah peletakan batu pertama (ground breaking) pada Februari 2015.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional  VI, Deded P Sjamsudin mengatakan bahwa Jembatan Teluk Kendari ini akan menghubungkan Kota Lama dengan Poasia.  Sejauh ini, hambatan yang dihadapi dalam pembangunan yaitu pembebasan lahan di sisi Kota Lama dan Poasia  yang belum tuntas.

Selain itu,adanya kegiatan pembersihan logam berbahaya (ranjau laut) di sepanjang trase jembatan yang belum dilakukan juga menjadi kendala tersendiri. Pasalnya, kegiatan tersebut menyebabkan  pekerjaan air untuk konstruksi jembatan belum  juga dapat dilakukan

“Dengan adanya jembatan tersebut diharapkan dapat mengembangkan aktivitas pelabuhan peti kemas dan kawasan industri daerah Lapulu, menghemat biaya operasi kendaraan dan mempersingkat jarak serta waktu tempuh dari Kota Lama ke Poasia,” ujarnya melalui keterangan resmi,Kamis (24/3/2016).

Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam meminta anggota DPR dan pemerintah pusat untuk lebih memberi perhatian pada pembangunan di daerah. Pasalnya,  alokasi anggaran di daerah begitu keci

Dia mencontohkan alokasi anggaran di Sultra hanya Rp 1,8 triliun pada 2016 ini. Menurutnya, anggaran senilai Rp 1,8 triliun tidak ada apa-apanya dibanding daerah lainnya seperti Jakarta yang mencapai Rp 80 triliun lebih, sementara dari sisi luas wilayah dan tingkat kesulitan pembangunan yang ada  di daerah jauh lebih besar 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper