Operator Ruas Cipali, PT Lintas Marga Sedaya memprediksi selama libur panjang paskah ini, lalul intas harian rata-rata akan meningkat sebesar 40% dari 25.000 kendaraan per hari menjadi 35.000 per hari.
Adapun Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arryanto juga memperkirakan penumpukan lazimnya terjadi di kedua ujung gerbang besar yakni Cikopo dan Palimananan.
Pihaknya akan melakukan antisipasi dengan melakukan penambahan 6 gardu satelit yang beroperasi sebagai gardu tambahan. Selain itu juga maksimalisasi petugas pengumpul tarif tol dilakukan dengan penambahan sebesar 40% atau 35 personel, dari yang semula hanya 90 personel di gerbang utama
Guna mempercepat transaksi tol, LMS telah mempersiapkan dan memperbanyak uang nominal kecil sebagai uang pengembalian. Nantinya, satu gardu tol bisa ada dua petugas,fungsinya yang satu collecting, yang satunya bisa langsung mempersiapkan uang kembalian tol ujarnya kepada Bisnis Rabu (24/3/2016)
Sementara itu Direktur Operasional Jasa Marga Christantio Prihambodo menyatakan perusahaan jalan tol pelat merah itu memprediksi terjadinya peningkatan jumlah kendaraan yang terjadi sejak Kamis (24/3) hingga Minggu (27/3) di beberapa gerbang tol yakni GT Ciawi, GT Cibubur Utama, dan GT Cikarang Utama arah Cikampek.
"Prediksi kami tidak akan separah kemarin. Meskipun libur cuma sehari kita tetap waspada apabila terjadi penumpukan secara mendadak di lalu lintas cikampek," ujarnya
Lebih lanjut, dia memprediksi jumlah kendaraan yang akan melintas di Gerbang Tol Cikarang Utama arah Cikampek pada puncak arus mudik libur Paskah pada Kamis (24/3) akan naik sebesar 22,88% dibandingkan dengan hari biasa.
"Bila pada hari biasa, rata-rata kendaraan yang melintas sekitar 80.621 kendaraan per hari, maka pada puncak libur Paskah tahun ini diperkirakan akan mencapai 99.064 kendaraan," ujarnya.
Dia menambahkan gerbang tol lain yang diprediksi akan mengalami peningkatan yaitu Gerbang Tol Cibubur Utama dengan estimasi peningkatan volume hingga 40,04% dan Gerbang Tol Ciawi sebesar 19.19%. Lonjakan volume itu disebabkan oleh banyaknya pengguna jalan yang akan berlibur menuju Puncak.
Untuk mengantisipasi penumpukan kendaaan, pihaknya pun menyiapkan berbagai upaya. Salah satunya dengan penempatan petugas untuk memantau arus lalu lintas pada setiap saat terjadi antrian panjang. Petugas itu akan mengalihkan lalu lintas ke tempat istirahat berikutnya bila tempat istirahat sebelumnya telah dipenuhi pengguna jalan.
Petugas juga akan melakukan transaksi jemput kendaraan bila terjadi antrean panjang hingga 2 kilometer, dan bila antrean bertambah panjang hingga 10 kilometer maka Gerbang Tol Cikarang Utama yang semula menjadi pintu ke luar (exit) secara bertahap akan dimanfaatkan sebagai gerbang masuk (entrance).
Selain itu, perseroan juga siap melakukan rekayasa lalu lintas, antara lain melakukan buka/tutup jalan pada interchange Cikunir untuk lalu lintas dari arah Rorotan menuju Cikampek, dengan prioritas utama lalu lintas dari arah Cawang dan Jatiasih yang akan menuju Cikampek. Dalam kondisi darurat di mana antrean kendaraan sangat padat, pihaknya akan melakukan contra flow pada sekitar wilayah tempat istirahat.
"Kita juga selalu meng-update kondisi lalu lintas melalui Twitter @PTJASAMARGA. Bagi pengguna jalan yang ingin mengetahui kondisi lalu lintas juga dapat menghubungi call center Jasa Marga di 14080," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Christantio juga mengingatkan pengguna jalan untuk tidak sembarangan menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat. Pasalnya, baru-baru ini telah terjadi kecelakaan beruntun lima kendaraan yang mengakibatkan dua korban meninggal, tiga korban berat dan satu korban ringan akibat tindakan supir yang tidak mematuhi rambu lalu lintas.
Berdasarkan catatan JSMR, total kecelakaan di bahu jalan dalam seluruh ruas tol yang dikelola Jasa Marga mencapai 17%, atau sejumlah 271 kejadian dari total 1.525 kejadian. Dengan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pengguna jalan terhadap rambu lalu lintas, perseroan berharap dapat meminimalisir angka kecelakaan tersebut.
Sementara itu Ketua pengurus harian YLKI Tulus Abdi mmengatakan selain menambah jumlah petugas jaga dan loket pembayaran yang beroperasi saat hari itu, dia menyarankan kepada operator agar ruas tol di titik-titik terjadinya kemacetan ekstrim itu dibuka dan digratiskan untuk umum hingga kemacetan terurai.
Hal itu ujarnya sebagai bentuk kompensasi kepada pengendara, sebab selama ini pihak operator belum menerapkan pembayaran e-toll di keseluruhan ruas. Sehingga sulit kemungkinan tidak adanya macet akibat pembayaran loket manual. "Selama memang belum bisa e-toll di semua ruas ya sulit kalau nggak macet," katanya.