Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian mendorong para pelaku usaha untuk dapat melirik potensi wisata berbasis agribisnis atau wisata agro. Konsep pariwisata ini amat potensial untuk dikembangkan di negara dengan sektor pertanian yang berperan besar terhadap perekonomian seperti Indonesia.
Ketua Komisi Wisata Agro yang juga merupakan Ketua UPSUS Percepatan Investasi Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro menyampaikan pelaku usaha dapat mengembangkan perkebunan dengan mengedepankan pendidikan dan aktivitas wisata (edutainment).
Dia mencontohkan sejumlah perusahaan telah mengembangkan konsep perkebunan dengan edutainment misalnya kebun apel di Malang, Jawa Timur, dan PTPN VIII yang membuka kebun tehnya di daerah Puncak, Jawa Barat, untuk program wisata dan pendidikan bagi publik.
“Di Malang sendiri, pemiliknya justru menggunakan konsep wisata agro untuk dapat memasarkan produksi apelnya lebih baik. Ada wisata memetik apel di kebun. Di Wonosari ada pengembangan wisata agro kebun teh, saat harga komoditas itu jatuh, bisnis wisatanya dapat menutup pendapatannya,” kata Syukur pada Bisnis, Minggu (20/3/2016).
Syukur menjelaskan pemerintah melalui Komisi Wisata Agro pun mempelopori sertifikasi untuk pemandu wisata khusus wisata agro. Kebutuhan pemandu khusus menjadi pertimbangan karena mereka harus melakukan tugas pendidikan bagi pengunjung lokasi wisata tersebut.
Syukur mengaku saat ini pengembangan wisata agro belum begitu masif. Untuk itu, dalam waktu dekat, pemerintah akan merumuskan berbagai kendala dan menyusun konsep pengembangan wisata agro.