Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Indonesia Kendaraan Terminal Perketat Standar Kelaikan Truk

PT Indonesia Kendaraan Terminal /IPC Car Terminal (IKT)-anak usaha Pelindo II yang bergerak dalam layanan logistik dan bongkar muat kendaraan, spare part dan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok memperketat standar kelaikan armada pengangkutan (car carrier) yang melayani dari dan ke terminal tersebut.
Dirut PT Indonesia Kendaraan Terminal Armen Amir/Bisnis-Akhmad Mabrori
Dirut PT Indonesia Kendaraan Terminal Armen Amir/Bisnis-Akhmad Mabrori

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Kendaraan Terminal /IPC Car Terminal (IKT), anak usaha Pelindo II yang bergerak dalam layanan logistik dan bongkar muat kendaraan, spare part dan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok, memperketat standar kelaikan armada pengangkutan (car carrier) yang melayani dari dan ke terminal tersebut.

Dirut IKT Armen Amir mengatakan truk pengangkut alat berat, kendaraan niaga maupun spare part yang melayani IKT dipersyaratkan memenuhi aspek keselamatan dan keamanan khusus guna menjaga kualitas produksi dari industri otomotif dalam kegiatan ekspor maupun impor.

"Karena itu kami meminta pengusaha truk melengkapi armadanya dengan pelindung khusus supaya muatan yang di angkut dari dan ke IKT saat delivery tetap terjaga kualitasnya hingga ke tangan konsumen. Selain itu sistem IT dari perusahaan truk itu juga akan terintegrasi dengan yang ada di Terminal IKT,” ujarnya saat penandatanganan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) Pengelolaan dan Penyediaan Angkutan Car Carrier di Lingkungan IKT antara PT IKT dan Dewan Pimpinan Unit Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI Jakarta, Sabtu (19/3/2016).

MoU tersebut ditandatangani Dirut IKT Armen Amir dan Ketua DPU Angsuspel Organda DKI Jakarta Hally Hanafiah, yang juga disaksikan jajaran manajemen IKT, pengurus DPP Organda, serta mitra kerja industri otomotif nasional maupun agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Armen mengatakan selama ini pihaknya banyak menerima keluhan mengenai ketersediaan angkutan car carier di IKT menyusul terus tumbuhnya produktivitas bongkar muat di terminal.

"Kalau pun ada armada/angkutan car carrier yang eksisting saat ini banyak yang dalam kondisi memprihatinkan. Kita ingin memperbaiki hal itu karenanya kami lakukan kerja sama dengan Angsuspel supaya mampu menyiapkan car carrier sesuai dengan kebutuhan dan standar yang laik operasi,” paparnya.

Dia mengatakan dengan MoU ini dalam waktu dekat perseroan juga akan menyiapkan lahan parkir atau garasi untuk truk di areal IKT sehingga pengguna jasa tidak susah mencari saat membutuhkan angkutan car carrier tersebut.

"Pengguna jasa ada kepastian setiap saat membutuhkan armada jenis itu sudah tersedia. Ini juga supaya tarif angkutnya bisa dikontrol guna menurunkan cost logistics,” tuturnya.

Menurut Armen, dengan mendekatkan ketersediaan armada car carrier yang memenuhi persyaratan keselamatan di jalan maupun di terminal bisa mendongkrak kinerja bongkar muat di terminal IKT pelabuhan Tanjung Priok. "IKT juga akan melakukan program pemeriksaan fisik terpadu kegiatan ekspor impor saat di pintu masuk dan keluar terminal,”paparnya.

Saat ini, kata Armen, produktivitas bongkar muat kendaraan dalam keadaan utuh atau completely build up (CBU) yang ditangani IKT mencapai rata-rata 320.000 unit/tahun. Jika angkutan car carrier rata-rata mengangkut enam unit maka diperlukan sekitar 50.000 unit armada car carrier/tahun atau 5.000 unit/ bulan atau rata-rata perhari 150-180 unit armada. "Kebutuhan armada car carrier itu harus mampu di tangkap oleh perusahaan truk,” ujarnya.

Ketua DPU Angsuspel Organda DKI Jakarta, Hally Hanafiah mengatakan, saat ini sekitar 20% dari throughput bongkar muat IKT sudah ditangani pengangkutannya oleh perusahaan truk yang mengoperasikan armada car carrier anggota Angsuspel DKI. "Soalnya beberapa ATPM juga menyediakan angkutan jenis itu sendiri untuk kepentingan industrinya,” ujarnya.

Hally mengatakan dengan adanya MoU tersebut pihaknya siap meningkatkan market truk anggota Angsuspel yang melayani IKT dengan standarisasi pengemudi dan kondisi truk yang di persyaratakan manajemen IKT maupun Industri otomotif.

Dia berharap asosiasinya bisa terlibat langsung dalam perbaikan kinerja logistik dari sisi kegiatan angkutan di Pelabuhan idak hanya dengan IKT tetapi juga dengan pengelola terminal lainnya di pelabuhan Tanjung Priok. “Ini komitmen kami membantu pemerintah dan BUMN Pelindo agar kegiatan logistik bisa lebih baik,”ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper