Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian optimistis produksi komoditas bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit tahun ini surplus. Fluktuasi harga ketiga komoditas tersebut dinilai merupakan anomali yang timbul dari panjangnya rantai pasok.
Data Ditjen Hortikultura Kementan menunjukkan sepanjang tahun ini produksi bawang merah ditargetkan mencapai 1,29 juta ton, sehingga dapat mencukupi kebutuhan sebesar 991.901 ton baik bawang merah untuk konsumsi maupun industri.
Data yang sama menunjukkan target produksi cabai besar mencapai 1,21 juta ton,. sehingga dapat mencukupi kebutuhan 914.827 ton. Adapun, target produksi cabai rawit yaitu 890.220 ton, sedangkan kebutuhannya 650.000 ton.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono menyampaikan untuk dapat menjamin ketersediaan produksi sepanjang tahun, dia mengatur pola tanam komoditas tersebut sehingga petani pun memperoleh harga yang baik.
“Saya selalu wanti-wanti petani untuk tidak menanam bersamaan, nanti harganya jatuh kalau panen karena terlalu banyak. Jadi bisa diselang 2 atau 3 minggu kemudian,” ungkap Spudnik di Jakarta pada Rabu (16/3/2016).
Harga bawang merah atau cabai merah kerap jatuh karena panen bersamaan. Pada bulan-bulan tertentu panen melonjak, sehingga harga jatuh dan pada bulan lainnya, panen defisit sehingga harganya melonjak tajam.
Untuk itu, Kementan mengatur pola tanam berdasarkan hektaran tertentu setiap bulan, sehingga bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit dapat tersedia sepanjang tahun.