Bisnis.com, JAKARTA – PT Pos Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam pengiriman surat ke 74.096 desa.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono mengatakan pihaknya tengah menjalin kerja sama pengiriman surat ke daerah-daerah pelosok dan pedesaan sebanyak 74.096 desa.
Bersama dengan Kementerian Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kerja sama tersebut diproyeksikan menggelontorkan investasi sekitar Rp1,2 miliar. Adapun kerja sama ini juga termasuk transfer program dana desa dari pemerintah secara merasa ke seluruh daerah.
“Poin kerja sama juga bukan hanya kirim surat tetapi transfer dana untuk masuk ke setiap wilayah yang memang plural karena PT Pos ini kan punya kekuatan sampai ke area pedalaman jadi kami diharapkan bisa membantu mengefektifkan komunikasi pusat dengan daerah,” kata Gilarsi kepada Bisnis, Kamis (17/3/2016).
Gilarsi juga mengatakan baru saja melakukan rapat koordinasi untuk mensinergikan kerja sama antar badan usaha milik negara (BUMN) untuk memperbaiki kinerja logistik dalam negeri, Gilarsi menyebut, salah satu kerja sama yang dibicarakan adalah sinergi PT Pos Indonesia dengan Garuda Indonesia Cargo.
“Garuda Indonesia hanya berkemampuan mengirimkan barang port to port bukan port to door. Oleh sebab itu dalam pembahasan hari ini di Kementerian BUMN, PT Pos harus bersinergi untuk pengirimkan kargo udara Garuda dari port to door,” jelas Gilarsi.
Dalam pertemuan tersebut, PT Pos Indonesia juga diminta menjalin relasi yang baik dengan sejumlah shipper yang membawa muatan melalui angkutan laut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Vice President Garuda Indonesia Cargo Hari Agung, Hari mengatakan sinergi yang dikonsolidasikan antar BUMN dilakukan guna menjawab tantangan era e-commerce yang berpotensi meningkatkan muatan kargo udara untuk pengiriman barang antar daerah.
“Jadi dalam konsep e-commerce, kami dari Garuda hanya bisa meng-cover pengiriman port to port, bukan door to door seperti konsep e-commerce,” ujar Hari.
Oleh sebab itu, Garuda Indonesia Cargo juga tidak bisa bekerja sama langsung dengan e-commerce misalnya Lazada Indonesia atau Mataharimall.com. Kerja sama tersebut adalah ranah dari penyedia jasa door to door yakni PT Pos Indoensia.
“Konsep e-commerce itu bukan port to port, tetapi door to door oleh sebab itu yang berpotensi untuk bekerja sama dengan e-commerce adalah PT Pos Indonesia. Tak hanya dengan kami, PT Pos Indonesia juga bekerja sama dengan shipper yang membawa barang dari angkutan laut,” terang Hari.