Bisnis.com, BANDUNG—Laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat diprediksi akan kembali bergeliat dan berada dalam fase rebound pada triwulan I/2016, setelah sempat menurun pada tahun lalu, ditopang konsumsi rumah tangga, investasi, dan pertumbuhan industri pengolahan.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Jawa Barat, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar untuk keseluruhan tahun pada 2015 mencapai 5,03%, melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di level 5,09%.
Di sisi lain, inflasi Jabar pada 2015 berada di level 2,73% dan menjadi inflasi tahunan terendah sejak 2009. Rendahnya inflasi tersebut dianggap sebagai indikasi melemahnya daya beli masyarakat dan tidak bergairahnya perekonomian Jabar pada tahun lalu.
Kepala KPw-BI Jawa Barat Rosmaya Hadi memperkirakan kinerja perekonomian Jabar pada 2016 akan membaik dan tumbuh pada kisaran 5,1%-5,5% (year on year/yoy) diiringi dengan peningkatan inflasi ke rentang 3,2%-3,5%.
Dia menuturkan konsumsi rumah tangga masih menjadi faktor utama pendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di Tanah Priangan pada triwulan terakhir tahun lalu, begitu pula untuk triwulan pertama tahun ini.
“Konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber utama pertumbuhan dengan share mencapai 63%. Di sisi sektoral, industri pengolahan dan perdagangan menjadi penyumbang terbesar dengan share masing-masing, 43% dan 16%,” ujarnya seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (17/3).