Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Mau Impor Vaksin Lebih Banyak Lagi dari Bio Farma

Arab Saudi berencana meningkatkan impor vaksin dari Indonesia secara bertahap.
Kepala Bagian Pengemasan Bio Farma Evi silvia memperlihatkan produk vaksin terbaru Pentabio, vaksin untuk mencegah penyakit dipteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, haemophilus, dan influenza tipe B di Ruang Pengemasan, Pengisian dan Quality Control Bio Farma Bandung, Jawa Barat, belum lama ini./Bisnis-Rachman
Kepala Bagian Pengemasan Bio Farma Evi silvia memperlihatkan produk vaksin terbaru Pentabio, vaksin untuk mencegah penyakit dipteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, haemophilus, dan influenza tipe B di Ruang Pengemasan, Pengisian dan Quality Control Bio Farma Bandung, Jawa Barat, belum lama ini./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi berencana meningkatkan impor vaksin dari Indonesia secara bertahap.

Rencana ini bergulir setelah perusahaan pelat merah Bio Farma berhasil meloloskan vaksinnya dari kualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 Kepala Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) Jeddah, Gunawan, mengatakan sepanjang 2014, Indonesia mengekspor produk vaksin ke seluruh dunia lebih dari US$114 juta, sementara Arab Saudi mengimpor vaksin lebih dari US$270 juta.

 “Pemerintah akan bersinergi mencari terobosan baru untuk dapat membantu peningkatan ekspor vaksin,” jelas Gunawan seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rabu (16/3/2016).

Sekretaris Perusahaan Bio Farman Rahman Rustan mengatakan, saat ini jenis vaksin yang diekspor ke Arab Saudi masih terbatas vaksi DT, Polio, dan Pentabio.

Dikatakan, ke depan diharapkan jenis vaksin lainnya juga dapat menembus pasar Timur Tengah.

Bio Farma adalah salah satu badan usaha milik negara farmasi terbesar di Indoensia yang berokasi di Bandung. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang menuturkan perusahana tersebut sudah memasok ke lebih dari 130 negara di dunia, termasuk 49 negara Islam.

 Selain secara bilateral, pemasaran juga dilakukan melalui badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk anak-anak, yakni Unicef.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper