Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upah Pekerja Tinggi di Indonesia Tinggi, Industri Mebel China Kabur

Industri mebel dan kerajinan China siap memindahkan fasilitas produksi ke Indonesia seiring dengan melemahnya daya saing produk akibat upah minimum pekerja yang terlampau tinggi.nn
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Industri mebel dan kerajinan China siap memindahkan fasilitas produksi ke Indonesia seiring dengan melemahnya daya saing produk akibat upah minimum pekerja yang terlampau tinggi.

Rudi Halim, Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia, mengatakan dua asosiasi China yakni asosiasi permesinan mebel dan asosiasi mebel & kerajinan datang ke Indonesia menyatakan siap bekerja sama dengan industri mebel Tanah Air.

“Baru kali ini industri mebel China datang ke Indonesia. Mereka katakan upah pekerja sudah US$300-US$400 sehingga daya saing produk hilang. Sebagian pengusaha China sudah pindah ke Vietnam, sebagian lagi akan ke Indonesia,” ujarnya, Jumat (11/3/2016).

Menurutnya, dengan jumlah penduduk yang hanya sepertiga Indonesia, kondisi Vietnam sudah tidak kondusif untuk industri mebel, akhirnya, investor China siap mengalihkan lokasi investasi mebel ke Indonesia.

Pada tahun lalu, lanjutnya, nilai ekspor mebel Indonesia hanya mencapai US$1,9 miliar, sementara Vietnam telah mencapai US$6,8 miliar. Besarnya  nilai ekspor mebel Vietnam didorong oleh peningkatan investasi mebel asal Taiwan dan China.

Adapun pasar mebel dunia saat ini diperkirakan mencapai US$141 miliar. Oleh karena itu, dengan ketersediaan bahan baku kayu dan rotan di Tanah Air, Indonesia berpeluang besar meningkatkan nilai ekspor dan menguasai pasar mebel global.

Saat ini, lanjutnya, Indonesia merupakan penghasil rotan nomor satu dunia, namun, maraknya aksi ekspor ilegal menyebabkan China menjadi eksportir rotan olahan terbesar. Oleh karena itu, kedatangan industri mebel China akan memperkuat kapasitas industri mebel nasional.

Di sisi lain, lanjutnya, ketertarikan investor China juga didorong oleh komitmen pemerintah bergabung dalam blok dagang trans pacific partnership. Kendati proses negosiasi memakan waktu panjang, investor meyakini Indonesia dapat bersaing dengan Vietnam ketika bergabung TPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper