Bisnis.com, JAKARTA - IPC Car Terminal/Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), anak perusahaan Pelindo Il/IPC yang bergerak pada layanan logistik dan bongkar muat kendaraan, alat berat dan sparepart di Pelabuhan Tanjung Priok, mengalokasikan investasi baru sebanyak Rp4 triliun untuk mengembangkan fasilitas dan layanan di Pelabuhan Priok Jakarta dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia.
Dirut IPC Car Terminal Armen Amir mengatakan investasi itu akan di realisasikan dalam beberapa tahapan sehingga lahan terminal kendaraan yang dikelola hingga 2018 di Priok bisa mencapai 28,9 hektare.
Selain itu, investasi tersebut dalam rangka mendukung kegiatan logistik dan pembangunan terminal bongkar muat mobil di sejumlah pelabuhan a.l. Teluk Bayur Sumatra Barat, Batam, Samarinda, dan Belawan Medan, Sumatra Utara.
Untuk mengurangi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kata dia, IPC Car Terminal juga sudah menggandeng PT Maspion dalam penyiapan lahan seluas 3 ha untuk kegiatan logistik dan bongkar muat produk Maspion.
"Kami targetkan pada 2018, IPC bisa menjadi terminal bongkar muat kendaraan nomor lima terbesar di dunia," ujarnya saat go-live layanan penuh pengamanan dan pengawasan recieving/delivery Logistic Quality & cargo doring Kargo Toyota Grup di Lapangan IPC Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Jumat (4/3/2016).
Armen mengatakan pada 2015 pihaknya juga menggelontorkan Rp200 milliar untuk menambah kapasitas tampung terminal mobil di pelabuhan Priok tersebut guna mengakomodir keinginan peningkatan layanan dari customer yakni industri otomotif nasional.
"Saat ini fasilitas kami juga sudah dilengkapi dengan centre sparepart dan asesoris untuk mendekatkan layanan dengan industri otomotif sehingga biaya logistik bisa turun," paparnya.
Armen mengatakan pada tahun ini juga pihaknya akan membangun ruang peraga kontrol kegiatan bongkar muat di lapangan car terminal dengan investasi sekitar Rp3 milliar.
Asisten General Manager PT Toyota Motor Manufacturing Industri (TMMI) Ari Syamsuri mengatakan pada tahun ini pihaknya menargetkan volume kendaran Toyoya yang dikapalkan tujuan ekspor melalui fasilitas IPC Car Terminal sebanyak 130.000 unit.
Ekspor tersebut selama ini untuk tujuan a.l. Timur Tengah, Filipina, Kuwait, Katar dan Uni Emirat Arab. "Rata-rata Toyota ekspor 11.000 unit perbulan lewat terminal mobil Priok ini," ujarnya.
Dia mengatakan dengan diluncurkannya siatem pengamanan kegiatan logistik dan bongkar muat di IPC terminal ini akan menjamin keamanan barang saat berada di area IPC Car Terminal.