Bisnis.com, JAKARTA—Nilai ekspor perhiasan Indonesia terakselerasi cukup tajam sepanjang tahun lalu seiring dengan intensifikasi penetrasi pasar global.
Kementerian Perdagangan mencatat tahun lalu nilai ekspor produk perhiasan naik 18,21% menjadi US$5,49 miliar dari tahun sebelumnya yang baru mencapai US$4,64 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak mengatakan, dalam periode 2011-2015 ekspor perhiasan naik sebesar 20,49%.
Hal itu memacu Kemendag untuk meningkatkan upaya perluasan pasar global. Salah satunya dengan berpartisipasi kembali pada pameran Hong Kong International Jewellery Show yang berlangsung pada 3-7 Maret.
“Pameran Hong Kong International Jewellery Show menjadi peluang besar untuk menarik perhatian dari seluruh dunia,” kata Nus, seperti dilansir dari keterangan resmi Kemendag Kamis (3/3/2016).
Adapun, perhiasan ekspor unggulan Indonesia terdiri atas beberapa golongan a.l. perhiasan dan bagiannya yang terbuat dari logam berharga selain perak, emas dalam bentuk tidak ditempa, serta perhiasan dan bagiannya dari perak. Sejumlah pasar strategis untuk jenis perhiasan tersebut adalah Singapura, Swiss, Taiwan, Jepang, dan Hong Kong.
Paviliun Indonesia akan tampil dengan tema “Trade with Remarkable Indonesia.” Secara lebih terperinci, ada delapan peserta yang difasilitasi oleh Kemendag, yakni Idola Prima, SSS Silver, Wira Silver, VITE, Bintang Darmawan, Maha Candra, Mannaquee, dan SFG.
Sejumlah partisipan itu memproduksi perhiasan dari berbagai bahan, seperti perak, batu mulia, bahkan kerang dan batu-batuan. Sebagai informasi, Hong Kong National Jewellery Show adalah pameran internasional yang diklaim sebagai pameran perhiasan terbesar di dunia.
Pada tahun 2015, pameran tersebut berhasil menarik lebih dari 47.000 pengunjung dengan 2.491 ekshibitor yang meramaikannya.