Bisnis.com, JAKARTA – Pembenahan sektor logistik yang diluncurkan dalam Paket Kebijakan Ekonomi IX dinilai dapat memberikan kepastian rencana usaha bagi pelaku industri kecil menengah, baik untuk memperoleh bahan baku maupun distribusi produk.
Ketua Bidang UKM, Wanita Pengusaha, Wanita Pekerja, Gender dan Sosial Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Nina Tursinah mengatakan logistik menjadi salah satu masalah dalam mendorong produk industri kecil menengah (IKM) untuk didistribusikan di daerahnya. Padahal, produk IKM akan lebih potensial ditawarkan di luar basis produksinya sendiri.
“Terlebih dengan adanya MEA [Masyarakat Ekonomi Asean], IKM memang didorong untuk distribusi ke luar daerahnya, ke luar provinsi atau ke luar negeri. Kalau di daerah sendiri, pasarnya sangat sedikit,” ujarnya kepada Bisnis.com.
Selain itu, tarif yang berbeda-beda dan relatif tinggi juga membuat pelaku IKM kesulitan membuat perencanaan usaha. Termasuk dalam pemerolehan bahan baku yang tidak tersedia di wilayah mereka.
Dia menjelaskan bahwa penyebaran IKM yang sporadis di seluruh Indonesia membuat IKM yang berada di kawasan jauh dari sumber bahan baku kesulitan. Selain mahalnya ongkos kirim jika ingin membeli dari daerah lain, penyalur bahan baku juga enggan membuka usaha di kawasan tersebut akibat alasan yang sama.
“Ini masih jadi kendala besar. Membangun konektivitas itu memang tidak mudah. Misalnya di Indonesia timur yang masih ambil bahan baku dari Jawa. Pebisnis bahan baku atau aksesori belum mau buka di sana,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
