Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: Semua Pihak Waspadai Cuaca Ekstrem

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan [Kemenhub] meminta semua pihak waspada terkait cuaca ekstrem yang akan terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA—Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan [Kemenhub] meminta semua pihak waspada terkait cuaca ekstrem yang akan terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.
 
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit menuturkan, berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada 25 – 29 Januari 2016 akan ada cuaca ekstrem dengan tinggi gelombang 4 meter – 6 meter dan hujan lebat.
 
Kondisi tersebut “Perlu dan harus diwaspadai oleh semua kapal-kapal, khususnya di wilayah tertentu,” kata Bobby, Jakarta, Rabu (27/1).
 
Oleh karena itu, Dirjen Perhubungan Laut menginstruksikan kepada para Kepala Kesyahbandaran Utama, Otoritas Pelabuhan Utama, Kantor Pelabuhan Batam, Kantor KSOP dan UPP untuk melakukan pemantauan ulang kondisi cuaca setiap hari.
 
Tidak hanya itu, mereka juga harus menyebarluaskan hasil pemantauannya dan membagikannya kepada pengguna dan memasangnya di terminal atau tempat embarkasi/debarkasi penumpang. Adapun bila cuaca dinilai membahayakan keselamatan kapal, pemberian surat persetujuan berlayar (SPB) dihimbau untuk ditunda.
 
Penundaan SPB tersebut, dia menuturkan, sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayani benar-benar aman. Adapun, sebelum mengajukan SPB, seluruh operator dan nakhoda kapal harus melaporkan hasil pemantauan kondisi cuaca minimal enam jam sebelum berlayar.
 
Tidak hanya itu, selama pelayaran di laut, nakhoda juga wajib melakukan pemantauan kondisi cuaca setiap enam jam dan melaporkan hasilnya kepada stasiun radio pantai terdekat, dan dicatat ke dalam logbook.
 
Saat kapal belayar, dan “Menghadapi cuaca buruk, [kapal] agar segara berlindung di tempat yang aman,” tambahnya.
 
Dia mengingatkan, setiap kapal yang berlindung juga diwajib melapor kepada Syahbandar dan stasiun radio pantai terdekat. Mereka – ketika berlindung – diminta menginformasikan posisi kapal, kondisi cuaca, dan kondisi kapal serta hal-hal penting lainnya.
 
Adapun, untuk kapal-kapal negara, Dirjen Perhubungan Laut menginstruksikan tetap bersiaga, dan segera memberikan pertolongan terhadap kapal yang berada dalam keadaan bahaya atau mengalami kecelakaan.
 
Gelombang tinggi dan hujan lebat, dia menuturkan, diperkirkaan akan terjadi di perairan seperti perairan Natuna/ Laut China Selatan, Selat Malaka, Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur, dan Samudera Pasifik Utara antara Halamahera hingga utara Papua.
 
“Telegram untuk perhatikan cuaca kami kirimkan setiap lima hari,” kata Bobby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper