Bisnis.com, PADANG— Pemerintah menargetkan pengerjaan dua stasiun yang menghubungkan jalur kereta Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatra Barat ke pusat Kota Padang tuntas dalam waktu enam bulan, sehingga bisa dioperasikan Agustus 2016.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sumbar Amran menyebutkan dua stasiun yang sedang dalam proses tender, yakni Stasiun Duku dan Stasiun BIM bisa dituntaskan pengerjaannya pertengahan tahun ini.
“Sekarang sudah tender, pertengahan tahun targetnya selesai, sehingga Agustus kereta bandara sudah bisa dioperasikan,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (21/1/2016).
Adapun, pembangunan kereta bandara BIM sepanjang 23 km dari Stasiun Simpang Haru menuju bandara terkendala pembebasan lahan sepanjang 4,2 km dari Duku ke BIM. Namun, saat ini pembebasan lahan hanya menyisakan 400 meter yang sedang diproses di pengadilan.
Menurutnya, persoalan lahan tidak lagi menjadi hambatan karena ganti rugi sudah dititipkan di pengadilan, dan hanya menunggu keputusan dan eksekusi pengadilan. Anggaran untuk pembebasan lahan itu mencapai Rp2,1 miliar dari APBN.
Sebelumnya, pemda setempat gagal mencapai kesepakatan dengan pimilik lahan soal ganti rugi, sehingga penyelesaian diserahkan ke pengadilan.
Amran optimistis pengerjaan bantalan yang tersisa sesuai target pemerintah. Begitu juga dengan dua stasiun yang menghubungkan jalur itu tuntas pertengahan tahun ini.
Dia mengatakan dua stasiun yang dibangun tersebut masing-masing menghabiskan anggaran Rp21,7 miliar untuk Stasiun BIM dan Rp10 miliar di Stasiun Duku.
Secara keseluruhan anggaran pembangunan kereta bandara Minangkabau mencapai Rp127,5 miliar. Termasuk pengerjaan rel sepanjang 3,9 km menghabiskan Rp44,8 miliar, jembatan Rp38 miliar, persinyalan Rp10,5 miliar, dan supervise Rp2,5 miliar.
Selain dua stasiun tersebut, pemerintah juga membangun sky bridge sepanjang 120 meter menghubungan Stasiun BIM dengan bandara.
Untuk lokomotif yang akan melewati jalur tersebut diperkirakan sama dengan yang digunakan di kereta bandara lainnya seperti Kualanamu. “Sama dengan yang digunakan di Kualanamu, nanti juga tiga gerbong,” katanya.