Bisnis.com, JAKARTA--Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi menyatakan siap mengikuti proses lelang proyek infrastruktur dengan skema pemaketan yang dilaksanakan Pemprov DKI mulai tahun ini.
Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Sigit Rusanto mengatakan perusahaan membuka kemungkinan untuk mengikuti lelang asalkan sesuai dengan mekanisme Rapat Eksekutif Lelang (REL).
"Soal keputusan ikut atau tidaknya harus sesuai dengan prosedur internal perusahaan. Kalau nilai per paketnya di atas Rp100 miliar ada kemungkinan kami ikut," ujarnya melalui pesan singkat kepada Bisnis, Kamis (21/1/2016).
Dia menuturkan ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan direksi sebelum akhirnya memutuskan mengikuti lelang proyek infrastruktur, yakni nilai paket, lokasi, serta kesiapan sumber daya perusahaan. Ketiga aspek tersebut akan dibahas melalui mekanisme REL. Dalam rapat tersebut, lanjutnya, jajaran direksi Hutama karya akan memutuskan harga penawaran serta kepastian keikutsertaan perusahaan pada proses lelang tertentu.
Sigit menuturkan perusahaan sudah beberapa kali menjadi pelaksana proyek infrastruktur yang dipegang oleh Pemprov DKI. Salah satu proyek yang sedang dilaksanakan adalah pembangunan jalan layang non tol (JLNT) khusus Transjakarta yang dimulai dari Ciledug-Tendean.
"Kami mengerjakan paket IV yang berlokasi di Taman Puring. Panjangnya sekitar 1.200 meter," imbuhnya.