Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi China tumbuh 6,9% pada 2015, sesuai estimasi pasar dan masih berada pada kisaran target 7% pemerintah. Laju ekspansi ekonomi tersebut adalah yang paling rendah sejak 1990.
Produk domestik bruto China tumbuh 6,8% pada kuartal IV/2015, lebih rendah dari estimasi dengan tingkat pertumbuhan 2015 sebesar 6,9%.
Kontribusi industri dalam ekonomi China tersurvei semakin rendah. Ekonomi China sepanjang tahun lalu lebih banyak didorong oleh percepatan pertumbuhan di sektor konsumsi, jasa dan teknologi.
Sektor jasa menyumbang separuh dari produk domestik bruto China pada 2015, sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri China Le Keqiang pada akhir pekan lalu.
Produksi industri Negeri Tiongkok naik 5,9% pada Desember dibandingkan tahun lalu, sedangkan penjualan ritel naik 11,1%. Adapun investasi langsung di area perkotaan naik 10% pada 2015, lebih rendah dari estimasi sebesar 10,2%.
“Di tengah berbagai kesulitan, China masih menyumbangkan sekitar 40% dari total pertumbuhan global. Hal yang sama akan terjadi pada 2016,” kata Kenneth Courtis dari Starfort Holdings kepada Bloomberg.