Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah segera melelang tiga proyek jalan tol sepanjang 171,8 kilometer pada kuartal pertama tahun ini. Ketiga proyek jalan tol yang tengah memasuki masa penetapan lokasi itu ialah Cileunyi—Sumedang—Dawuan sepanjang 58,60 km, Serang—Panimbang 83,9 km, dan Legundi—Blunder 29,3 km.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian terhadap beberapa ruas tol yang diusulkan oleh badan usaha atau investor. Jika dilihat dari kesiapan tanah, ujarnya, ketiga ruas tol ini dinilai paling siap untuk ditawarkan ke pasar.
“Ketiga ruas ini paling siap dilempar ke pasar dengan beberapa catatan. Saya berharap agar ketiganya bisa dilelang berbarengan pada kuartal pertama tahun ini,” ujarnya, Senin (4/1/2015).
Untuk ruas tol Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu), pemerintah tengah memastikan rute sambil terus melakukan pengadaan tanah. Selanjutnya, jika dokumen penetapan lokasi telah selesai, pemerintah akan membuka masa prakualifikasi sebelum memasuki masa lelang. Perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) untuk ruas ini ditargetkan dapat diteken pada Oktober 2016.
Proyek jalan tol Cisumdawu terdiri dari enam seksi, yaitu Seksi I Cileunyi—Rancakalong (12,02 km), Seksi II Rancakalong— Sumedang (17,05 km), Seksi Ill Sumedang—Cimalaka (3,75 km), Seksi IV Cimalaka—Legok (8,20 km), Seksi V Legok—Ujung Jaya (16,42 km), dan Seksi VI Ujung Jaya—Dawuan (4,23 km).
Pemerintah akan melelang Seksi III—VI kepada investor, sementara konstruksi Seksi I dan II akan dilakukan oleh pemerintah dengan pinjaman China.
Sementara itu, jalan tol Serang—Panimbang yang turut melibatkan Pemerintah Provinsi Banten, dibangun untuk memudahkan akses menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, jalan tol itu ditargetkan rampung pada 2018. Biaya investasi yang dibu-tuhkan untuk tol tersebut diperkirakan Rp6,7 triliun dan biaya tanah mencapai Rp1 triliun.
Adapun jalan tol Legundi— Bunder di Jawa Timur merupakan proyek yang diprakarsai oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun ruas tersebut diperkirakan Rp5,9 triliun.
Sebelumnya, Direktur Utama WEKT M.Choliq mengatakan tahun ini perseroan akan lebih agresif dalam berekspansi di bisnis jalan tol. Pembangunan tol Legundi—Bunder yang diprakarsai menjadi salah satu target yang ditetapkan.
“Untuk sementara belum ada usulan baru, kami masih menunggu usulan yang kemarin, Legundi—Bunder,” ujarnya.
Berdasarkan ketentuan BPJT, badan usaha yang memprakarsai usulan pembangunan ruas tol baru akan memperoleh keuntungan bila pemerintah menyetujui pelelangannya.
Keuntungan tersebut, antara lain mendapatkan hak untuk menawar kembali (right to match) dalam masa pelelangan atau hak mendapatkan bonus seperti 10% dukungan konstruksi dibanding penawar lain, ataupun pembelian atas hak prakarsa.