Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Beras Hingga Semester I/2016 Aman

Kementerian Pertanian meyakini produksi beras hingga semester I tahun 2016 masih aman kendati ada prediksi berkurang karena curah hujan yang mengecil.
Kementerian Pertanian meyakini produksi beras hingga semester I tahun 2016 masih aman kendati ada prediksi berkurang karena curah hujan yang mengecil./JIBI
Kementerian Pertanian meyakini produksi beras hingga semester I tahun 2016 masih aman kendati ada prediksi berkurang karena curah hujan yang mengecil./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pertanian meyakini produksi beras hingga semester I tahun 2016 masih aman kendati ada prediksi berkurang karena curah hujan yang mengecil.

"Untuk iklim pada tahun 2016 mendatang akan lebih baik, meski di sana-sini tetjadi kekeringan dan kemarau yang maju, digambarkan (Produksi beras) sampai dengan Juni 2016 aman," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Gardjita Budi di Kompleks Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (28/12/2015).

Pemerintah juga memproyeksikan produksi padi akan bertambah pada  2016  dengan adanya tambahan penanaman sekitar sembilan juta hektar.

"Dengan itu kita juga memproyeksikan produksi dalam satu tahun pada 2016 adalah 80 juta ton," kata Gardjita.

Angka 80 juta ton pada  2016 tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan  2015 yang sampai dengan Angka Ramalan kedua sekitar 74 juta ton.

"Pada 2016 itu ada 80 juta ton gabah kering giling (GKG) itu naik, sekarang kan di sekitar 75 juta ton," ujarnya.

Ketika ditanya apakah angka tersebut tidak terlalu tinggi, Gardjita mengatakan memang akan berat merealisasikannya namun dia menegaskan kementeriannya akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mencapai target tersebut.

"Berat sih tapi kita tetap akan lakukan. Untuk angka secara lengkapnya, besok akan ada rapat khusus dari pagi jam 10.00 WIB sampai selesai di Kementan sehingga untuk detailnya seperti apa mungkin besok akan kita beri tahu," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper