Bisnis.com, SEMARANG - Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi (LPJKP) Jawa Tengah menilai bahwa pasar jasa kontruksi Indonesia cukup besar. Secara nasional pendanaan terus meningkat dari tahun ketahun, baik yang berasal dari APBN, APBD, BUMN, swasta.
Pada 2012 tercatat nilai kapitalisasi mencapai sebesar Rp411,53 triliun dan meningkat menjadi Rp466,69 triliun pada 2013 serta pada 2014 naik lagi menjadi Rp521,7 triliun serta tahun ini membesar hingga Rp1.103 triliun.
“Di wilayah ini [Jawa Tengah], anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada tahun ini mencapai sebesar Rp2,1 triliun, nilai itu mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibanding dari anggaran tahun sebelumnya,” tutur Ketua II LPJK Jateng Kartono Wibowo, Minggu (20/12/2015).
Menurutnya, fungsi LPJK ini untuk membantu mempercepat kompetensi sertifikasi BSU dan SKA serta SKT di sektor jasa konstruksi. Untuk itu, lanjutnya, LPJK Jateng harus mampu mewujudkan pelayanan yang terbaik dan cepat bagi para perusahaan jasa konstruksi beserta tenaga kerajanya yang sangat membutuhkan sertifikasi di bidangnya.
Selain itu, dia menambahkan, LPJK juga bertugas dengan kewajiban untuk menjadikan pekerja jasa konstruksi Indonesia dapat memiliki standarisasi internasional yang diakui di pasar kerja secara luas di era MEA.
Penerapan sertifikasi uji kompetensi sangat relevan dengan kondisi saat ini dan paradigma ke depan, mengingat masyarakat jasa konstruksi bakal menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi. []